KALTENG.CO-Dalam beberapa waktu terakhir, gelombang protes di Jakarta menjadi sorotan publik. Namun, ada hal menarik yang mencuat di tengah kericuhan: munculnya nama-nama politisi yang juga dikenal sebagai figur publik.
Nama-nama seperti Ahmad Sahroni, Eko Patrio, Uya Kuya, dan Nafa Urbach disebut-sebut oleh massa demonstran, yang lantas memicu pertanyaan besar: mengapa mereka yang jadi target dan dari partai mana para politisi ini berasal?
Sorotan terhadap mereka muncul setelah pernyataan kontroversial terkait tunjangan mewah anggota DPR di tengah kondisi ekonomi yang sulit bagi masyarakat. Alih-alih meredam, ucapan yang dianggap minim empati itu justru memicu kemarahan publik, mendorong massa turun ke jalan, dan menuntut pertanggungjawaban.
Siapa Saja Mereka dan Apa Peran Mereka di Politik?
Berikut adalah profil singkat dari para figur publik yang kini berada di pusaran perhatian publik:
Ahmad Sahroni (Partai NasDem)
Dikenal dengan julukan “Crazy Rich Tanjung Priok,” Ahmad Sahroni adalah politisi dari Partai NasDem. Ia menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi III DPR RI. Namanya disorot karena dinilai ikut bertanggung jawab atas dinamika politik yang terjadi. Tuntutan agar ia dicopot dari jabatannya pun ramai disuarakan di media sosial, menunjukkan betapa besarnya ekspektasi publik terhadap wakil rakyat.
Eko Patrio (Partai Amanat Nasional)
Sebagai seorang komedian dan presenter, Eko Patrio sudah lama menapaki dunia politik bersama Partai Amanat Nasional (PAN). Eko pernah menjabat sebagai anggota DPR RI periode 2014-2019 dan masih aktif dalam dunia politik. Posisinya sebagai figur publik membuat namanya mudah dikenali, menjadikannya salah satu target utama sorotan massa dalam aksi protes.
Uya Kuya (Partai Amanat Nasional)
Sama seperti Eko Patrio, Uya Kuya juga merupakan politisi dari Partai Amanat Nasional (PAN). Pembawa acara dan selebritas ini terbilang baru dalam dunia politik. Aktivitasnya di media sosial yang sering kali menyoroti isu-isu politik membuatnya dikenal sebagai sosok yang vokal. Popularitasnya di kancah hiburan kini bersinggungan langsung dengan dunia politik, menempatkannya dalam daftar figur yang dicari massa.
Nafa Urbach (Partai NasDem)
Nafa Urbach, seorang aktris dan penyanyi, juga bernaung di bawah Partai NasDem. Ia aktif dalam kegiatan partai dan mendukung agenda politiknya. Keterlibatannya yang seringkali terekspos di publik membuat namanya ikut mencuat di tengah gelombang protes. Ini menunjukkan bagaimana figur publik yang berafiliasi dengan partai tertentu bisa menjadi “wajah” dari partai tersebut di mata masyarakat.
Mengapa Figur Publik Rentan Jadi Sorotan?
Kasus ini menyoroti sebuah fenomena penting: figur publik yang beralih ke dunia politik seringkali menjadi sasaran kritik paling depan. Popularitas mereka memang menjadi modal politik, namun di sisi lain, hal itu juga membuat mereka lebih mudah dikenali dan disorot oleh publik.
Sorotan ini menunjukkan bahwa masyarakat tidak hanya mengkritik kebijakan, tetapi juga menuntut integritas dan empati dari wakil-wakil mereka, terutama dari mereka yang memiliki pengaruh besar di media sosial dan televisi.
Peristiwa ini menjadi pengingat bagi para politisi, khususnya yang berasal dari dunia hiburan, bahwa popularitas datang dengan tanggung jawab besar.
Setiap ucapan dan tindakan mereka akan selalu berada di bawah pengawasan ketat masyarakat, dan publik tidak akan ragu untuk menyuarakan kekecewaan mereka. (*/tur)
