Dewan Minta Pemprov Lakukan Tracking HIV AIDS
PALANGKA RAYA, Kalteng.co – Kalangan DPRD Kalteng mendorong Pemprov untuk tanggap terhadap tingginya kasus HIV/AIDS di Bumi Tambun Bungai, yang saat ini mencapai angka 2000 kasus terutama di Kota Palangka Raya.
Hal ini disampaikan Anggota Komisi II DPRD Kalteng yang membidangi Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Duwel Rawing, saat dikonfirmasi Kalteng.co via Whatsapp, Senin (5/12). Menurutnya, angka 2000 kasus HIV/AIDS tergolong sangat tinggi dan perlu mendapatkan perhatian serta penanganan secara konprehensif dari Dinas/Instansi terkait.
“hal ini tidak boleh dianggap sepele dan harus mendapat perhatian khusus, karena angka 2000 kasus tergolong sangat tinggi. Yang perlu dikhawatirkan adalah Kasus HIV/AIDS bisa saja semakin meningkat apabila tidak segera ditangani,” ucapnya.
Wakil rakyat dari Dapil I meliputi Kabupaten Katingan, Gunung Mas dan Kota Palangka Raya ini juga meminta Pemprov Kalteng khususnya Dinas Kesehatan (Dinkes) untuk terus mendata sekaligus memantau kasus HIV/AIDS, serta melakukan upaya-upaya pencegahan seperti menggencarkan sosialisasi terkait bahaya pergaulan bebas terutama masalah penyimpangan seksual.
“Bagi yang sudah terinfeksi virus HIV/AIDS, perlu adanya penanganan khusus bagi penderita dan pemerintah wajib melakukan pendataan sekaligus mengawasi perkembangan kasus penularan, dimana perlu upaya-upaya pencegahan seperti menggencarkan sosialisasi akan bahaya pergaulan bebas, khususnya masalah penyimpangan seksual yang menjadi faktor utama penyebaran HIV/AIDS,” ujarnya.
Mengingat tingginya kasus HIV/AIDS tersebut, Ketua Fraksi PDI Perjuangan ini menyarankan agar penanganan kasus HIV/AIDS dilakukan seperti penanganan kasus Covid-19. Yakni dengan cara melakukan Tracking infensi atau penelurusan secara mendalam melalui data dari masing-masing penderita.
“Akan sangat berbahaya apabila kasus HIV/AIDS terus mengalami peningkatan. Apalagi melalui data pemerintah, generasi muda khususnya kaum pelajar dan mahasiswa mendomonasi penyebaran virus tersebut melalui pergaulan bebas. Oleh karena itu, perlu dilakukannya Tracking Infeksi melalui masing-masing penderita guna mengetahui siapa saja selain penderita yang sudah terinfeksi, dengan catatan data tersebut harus dirahasiakan guna menjaga privasi penderita,” tutupnya.(ina)