PALANGKA RAYA, Kalteng.co – Dalam rangka mendorong peningkatan sektor perekonomian masyarakat khususnya di sektor pariwisata, Komisi II DPRD Kalteng kembali melaksanakan kunjungan kerja ke Taman Nasional Tanjung Puting (TNTP), yang terletak di Kabupaten Kotawaringin Barat , belum lama ini
Ketua Komisi II DPRD Kalteng, H. Achmad Rasyid, saat dikonfirmasi Kalteng.co sebelum keberangkatan menyampaikan bahwa sebuah sektor pariwisata harus memiliki dampak positif bagi masyarakat sekitar khususnya dalam mendongkrak perekonomian.
Sehingga Komis II DPRD Kalteng berinisiatif untuk melihat secara langsung sekaligus menggali informasi terkait keberadaan TNTP yang selama ini menjadi salah satu objek wisata sekaligus wilayah konservasi Sumber Daya Alam (SDA).
“Pada dasarnya Komisi II DPRD Kalteng ingin mengetahui sejauh mana keberadaan TNTP di Kobar, bisa memberikan dampak positif kepada masyarakat disekitarnya, terutama dari segi perekonomian mengingat TNTP tidak hanya menjadi salah satu objek wisata di Kalteng, melainkan menjadi wilayah konservasi SDA khususnya pelestarian hutan dan segala sesuatu di dalamnya,” ucap Rasyid.
Wakil rakyat dari Dapil IV meliputi DAS Barito ini juga mendorong agar kedepannya Pemprov melalui dinas/instansi terkait bisa mengembangkan potensi SDA yang terkandung diwilayah TNTP, termasuk melihat dari sisi peningkatan perekonomian masyarakat diseputarannya.
“Keberadaan TNTP tidak hanya terpaud dalam satu sektor saja, melainkan banyak hal yang berhujungan langsung dengan wilayah konservasi tersebut. Diantaranya yakni pengembangan perekonomian masyarakat. Sama halnya seperti Taman Hutan Raya (Tahura) Sultan Adam di Provinsi Kalsel yang berdampak pada peningkatan perekonomian masyarakat sekitar dan mampu menambah Pendapatan Asli Daerah (PAD) apabila dikelola secara optimal,” ujarnya.
Kendati demikian, Ketua Fraksi Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) ini berharap agar kedepannya, Pemprov Kalteng bisa menjadikan Tahura Sultan Adam, sebagai referensi untuk menjadikan TNTP seperti Tahura sekaligus mampu dikelola secara optimal. (Ina)
