PALANGKA RAYA, Kalteng.co – Kalangan DPRD Kalteng mengingatkan Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota melalui dinas/instansi terkait, untuk menggencarkan operasi pasar menjelang bulan Ramadan tahun 2023.
Hal ini disampaikan Anggota Komisi II DPRD Kalteng yang membidangi Ekonomi dan Sumber Daya Alam (SDA), Natalia ST, saat dikonfirmasi Kalteng.co di gedung dewan, Kamis (19/1/2023).
Menurutnya, harga kebutuhan pokok dipasaran kerap mengalami inflasi saat menjelang dan selama bulan Ramadhan, sehingga perlu adanya upaya dari pemerintah untuk menekan inflasi tersebut dengan menggelar operasi pasar
.
“Walaupun saat ini harga kebutuhan pokok dipasaran masih tergolong stabil, setiap tahun khususnya menjelang hari besar keagamaan pasti terjadi kenaikan harga kebutuhan pokok atau inflasi. Oleh karena itu, perlu adanya upaya antisipasi untuk menekan inflasi tersebut dengan cara menggencarkan operasi pasar khususnya menjelang dan dalam bulan Ramadhan tahun 2023,” ucapnya.
Wakil rakyat dari Dapil I meliputi Kabupaten Katingan, Gunung Mas dan Kota Palangka Raya ini juga mengingatkan bahwa selain pentingnya menekan inflasi melalui operasi pasar, perlu adanya upaya dari pemerintah untuk meringankan beban masyarakat kurang mampu melalui program pasar penyeimbang.
“Jangan sampai ketika masyarakat mengeluh baru bergerak. Oleh karena itu, selain pentingnya melakukan operasi pasar untuk menjaga stabilitas harga kebutuhan pokok, pemerintah juga diharapkan membantu meringankan beban masyarakat kurang mampu dengan menggelar pasar penyeimbang,” ujarnya.
Kendati demikian, politisi dari Fraksi Gabungan P4H ini juga meminta pemerintah untuk menyiapkan berbagai kebutuhan pokok yang diprediksi mengalami inflasi selama bulan Ramadhan sejak dini. Seperti bawang, cabai dan daging.
“Untuk 3 komoditas tersebut, kita masih bergantung pada Provinsi lain mengingat Kalteng sendiri belum mampu untuk memenuhi permintaan pasar. Apalagi saat Ramadhan biasanya terjadi lonjakan permintaan sehingga kita mendorong agar pemerintah bisa menyiapkan sejumlah komoditi yang akak mengalami lonjakan permintaan sekaligus berpotensi menyebapkan inflasi harga sejak dini,” pungkas Srikandi dari Partai Hanura ini.(ina)
