Ekonomi Bisnis

Kelompok Transportasi Sumbang Inflasi 1,58 Persen di Kalteng

PALANGKA RAYA kalteng.co – Indeks harga konsumen di level pedagang eceran di Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) dikompilasi berdasarkan gabungan dua kota rujukan yakni Palangka Raya dan Sampit. Selama Desember 2020, terjadi inflasi sebesar 0,35 persen atau terjadi kenaikan indeks harga dari 104,84 (November 2020) menjadi 105,21 (Desember 2020).

“Kelompok pengeluaran yang mendominasi pengaruh inflasi ini adalah peningkatan indeks harga kelompok transportasi (1,58 persen), kelompok makanan, minuman, dan tembakau (0,54 persen), serta kelompok pakaian dan alas kaki (0,23 persen),” kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kalteng, Eko Marsoro, baru-baru ini.  

https://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.co

Ia menjelaskan, selama Desember 2020, komponen energi relatif tidak berpengaruh secara signifikan terhadap sebagian besar perubahan tingkat harga kebutuhan bahan pokok, baik di Palangka Raya maupun di Sampit. Hal ini terlihat dari rendahnya indeks harga komponen energi di Palangka Raya 96,78 dan Sampit 97,76.

Sementara itu, komponen bahan makanan mendominasi andil terhadap inflasi, baik di Palangka Raya 0,21 persen maupun Sampit 0,10 persen. Meskipun komponen energi relatif selalu mengalami deflasi di kedua kota selama setahun terakhir, namun Sampit mengalami inflasi pada Desember 2020 untuk kategori ini sebesar 0,04 persen. Hal berbeda ditunjukkan oleh komponen bahan makanan yang tetap mengalami inflasi baik di Kota Palangka Raya maupun Kota Sampit.

https://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.co

Menurut dia, pola fluktuasi indeks harga sebagian besar komoditas dan jasa pada tingkat pedagang eceran di Palangka Raya dan Sampit relatif serupa. Peningkatan indeks harga kembali terjadi pada Desember 2020 (0,35 persen).

Ia menjelaskan, peningkatan yang terjadi ini menjadi peningkatan keempat tertinggi dalam tahun 2020 setelah peningkatan indeks harga pada Februari 2020 (0,59 persen), Juni 2020 (0,44 persen), November 2020 (0,52 persen) di Kalteng. Kedua kota mengalami inflasi pada Desember 2020 yaitu sebesar 0,47 persen untuk Palangka Raya dan 0,17 persen untuk Sampit.

“Komoditas daging ayam ras yang menjadi komoditas dengan andil terbesar dalam memicu inflasi baik di Palangka Raya maupun Sampit pada Oktober dan November 2020, kini menjadi komoditas yang memberikan andil reduktif terbesar pada inflasi Desember 2020,” terangnya.

“Emas perhiasan juga menjadi instrumen reduktif terhadap kenaikan indeks harga secara umum di kedua kota. Sementara sebagian besar komoditas pemicu inflasi baik di Palangka Raya maupun Sampit memiliki kesamaan, yaitu angkutan udara, cabai rawit, ikan gabus, telur ayam ras, semangka, bawang merah dan cabai merah,” tandasnya. (aza)

Related Articles

Back to top button