Legislator Muda Ini Ajak Masyarakat Tekan Angka Kasus DBD di Palangka Raya
PALANGKA RAYA, Kalteng.co – Saat ini Kota Palangka Raya tengah memasuki musim penghujan. Sebagai daerah endemis dengue, ini tentunya menjadi alarm penting bagi semua untuk meningkatkan kewaspadaan, terutama anak-anak ataupun kelompok rentan, mengingat jumlah kasus DBD cenderung meningkat di saat musim penghujan.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Palangka Raya, sepanjang Januari-Desember 2023, telah terjadi 413 kasus DBD di Kota Palangka Raya, dengan rincian, Januari 14 kasus, Februari 18 kasus (1 meninggal), Maret 20 kasus, April 22 kasus, Mei 21 kasus, Juni 20 kasus, Juli 11 kasus, Agustus 50 kasus, September 42 kasus, Oktober 56 kasus, November (27 s/d 3 Desember) 102 kasus dan 4 s/d 10 Desember sebanyak 139 kasus.
Jika dibandingkan tahun 2022, tahun 2023 ini kasus DBD di Kota Palangka Raya mengalami peningkatan, mendominasi bersama satu daerah lainnya yakni Kabupaten Seruyan untuk tingkat Provinsi Kalimantan Tengah.
Hal inilah yang dikhawatirkan Anggota Komisi C DPRD Kota Palangka Raya, Yudhi Karlianto Manan. Legislator membidangi Kesejahteraan Rakyat (Kesra) ini, tidak ingin kasus DBD kembali meningkat di Kota Palangka Raya.
Kepada dinas terkait, Yudhi meminta untuk memasifkan sosialisasi bahaya penyakit DBD serta pencegahannya. Begitu juga dengan Puskesmas yang ada di setiap kelurahan, berperan optimal melakukan pendataan terhadap warga terkena DBD, membantu pemerintah melakukan pengawasan dan pemetaan terhadap wilayah terdampak DBD.
“Selain itu agar lebih preventif, lakukan fogging pada wilayah-wilayah terdampak kasus DBD, di’imbangi giat pembersihan lingkungan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) bersama masyarakat setiap minggunya,” pesan politisi muda asal Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini, Jumat (15/12/2023).
Karena untuk menekan angka kasus DBD ini, menurut Yudhi diperlukan kesadaran kolektif serta kerjasama yang solid dari berbagai pihak (kalangan).
“Jika hanya mengandalkan kemampuan pemerintah saja untuk menekan angka kasus DBD ini tidak akan cukup. Maka dari itu pentingnya kerjasama dari berbagai pihak di dalamnya,” ujar Yudhi.
Kepada masyarakat Yudhi berpesan untuk memaksimalkan kebersihan lingkungan. Ini untuk menghambat perkembang biakan nyamuk DBD.
“Mari bersama menekan angka kasus DBD dengan aksi Pemberantasan Sarang Nyamuk,” tutup Yudhi. (pra)