DPRD MURUNG RAYAKabar DaerahLEGISLATIF

Pendidikan Adalah Tanggung Jawab Bersama, Termasuk Perusahaan Tambang

PURUK CAHU, Kalteng.co – Di balik geliat industri tambang yang terus berkembang di Kabupaten Murung Raya, muncul satu pesan penting dari kalangan legislatif jika pendidikan masyarakat tidak boleh tertinggal.

Anggota DPRD Murung Raya, Fredrich Dominggus Yoga, menyerukan agar perusahaan-perusahaan—terutama di sektor pertambangan tidak hanya fokus pada keuntungan bisnis semata, melainkan juga menguatkan kontribusi sosial, khususnya di bidang pendidikan.

“Ketika perusahaan beroperasi di daerah kita, tentu ada dampak. Dan tanggung jawab mereka adalah memastikan bahwa dampak itu juga memberi manfaat. Salah satunya dengan mendukung pendidikan,” ujarnya, Rabu (30/7/2025).

Yoga, legislator muda dari Daerah Pemilihan I, menyebutkan bahwa keterlibatan perusahaan dalam peningkatan mutu pendidikan bukan hanya soal corporate social responsibility (CSR), tetapi juga bagian dari komitmen jangka panjang terhadap pembangunan berkelanjutan.

Beberapa perusahaan memang sudah mulai menyalurkan bantuan dalam bentuk fisik seperti pembangunan ruang kelas atau penyediaan alat tulis. Namun menurutnya, kontribusi itu perlu ditingkatkan ke arah yang lebih transformasional.

“Kita butuh pendekatan yang strategis, seperti penyediaan beasiswa berkelanjutan, pelatihan keterampilan kerja, dukungan pendidikan vokasi, dan digitalisasi sekolah,” jelasnya.

Yoga menekankan pentingnya pengembangan fasilitas digital mulai dari komputer, jaringan internet, hingga platform pembelajaran daring di sekolah-sekolah yang berada di sekitar wilayah operasi tambang. 

Menurutnya, akses terhadap teknologi adalah kunci utama agar generasi muda Mura tak tertinggal di era serba digital.

“Kalau perusahaan ikut membekali generasi kita dengan skill dan akses, maka hasilnya bukan hanya untuk pendidikan, tapi juga untuk ketenagakerjaan jangka panjang,” tambahnya.

Bagi Yoga, dukungan pendidikan yang diberikan oleh perusahaan tidak hanya akan meningkatkan kualitas SDM lokal, tetapi juga membangun relasi yang sehat dan berkelanjutan antara pelaku usaha dan masyarakat. 

Ini adalah investasi sosial yang tak kalah penting dibanding investasi alat berat atau infrastruktur industri.

“Ketika masyarakat merasa dilibatkan dan diberdayakan, maka kepercayaan terhadap perusahaan akan tumbuh. Ini modal sosial yang tidak ternilai,” pungkasnya. (oiq)

EDITOR: TOPAN

Related Articles

Back to top button