Pemda Diminta Antisipasi Ancaman Gagal Panen
KUALA KAPUAS, Kalteng.co – Ancaman gagal panen, yang pernah terjadi pada Tahun 2022, kembali menghantui petani, terutama di beberapa desa di Kecamatan Tamban Catur, Kapuas Timur, dan Bataguh, Kabupaten Kapuas.
Bahkan, hingga saat ini, panen di tahun 2023 ini belum mencapai hasil yang memuaskan bagi para petani. Situasi ini menjadi perhatian Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kapuas, Kunanto, ST, yang mendesak pemerintah daerah untuk segera menangani masalah ketahanan pangan.
“Gagal panen harus di hindari sebisa mungkin,” ujarnya. Kunanto menekankan pentingnya masalah ketahanan pangan dan mengingatkan bahwa situasi ini tidak boleh di anggap sepele. Ia mendesak pemerintah daerah untuk mengambil langkah-langkah tegas.
Politisi dari Daerah Pemilihan (Dapil) V yang mencakup Kecamatan Tamban Catur, Kapuas Timur, Bataguh, dan Kapuas Kuala ini, mendorong pemerintah daerah untuk bekerja sama dengan TNI, khususnya Kodim 1011/Klk, dalam mengatasi masalah ketahanan pangan, terutama dalam hal penyediaan saluran air yang memadai untuk petani.
“Pemerintah daerah harus segera bertindak dan berkolaborasi dengan TNI yang memiliki pengalaman dalam masalah ketahanan pangan,” tegas Legislator Nasdem ini. Sementara itu, Kepala Desa Bangun Harjo, Sutono, mengonfi rmasi bahwa ancaman gagal panen, seperti yang terjadi pada tahun 2022 yang menyebabkan gagal panen total, masih berlanjut di tahun 2023 ini.
Hasil panen sangat terbatas dan hanya cukup untuk pemenuhan kebutuhan makan. Sutono menyebutkan bahwa masalah utamanya adalah saluran air yang tidak bisa surut dengan baik, yang mengakibatkan serangan hama yang tidak terkendali pada tanaman.
Ia meminta perhatian khusus dari pemerintah daerah untuk membersihkan dan memperbaiki saluran air primer dan sekunder. Selain itu, penampungan air di kolam juga perlu di gali agar air dapat mengalir lebih lancar.