Pemprov Kalteng Dorong Perkebunan Sawit Rakyat Bersertifikat ISPO Lewat Pelatihan Sertifikasi 2025
PALANGKA RAYA, Kalteng.co – Pemprov Kalteng melalui Dinas Perkebunan terus memperkuat komitmen dalam mewujudkan tata kelola perkebunan kelapa sawit berkelanjutan.
Salah satu wujud nyata langkah tersebut adalah pelaksanaan Pelatihan Sertifikasi Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO) Kalteng 2025 yang dibuka Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Kalteng, Herson B. Aden, mewakili Plt. Sekda Kalteng di Aula BPSDM Kalteng, Selasa (4/11/2025).
Dalam sambutan tertulis Plt. Sekda Prov. Kalteng yang dibacakan Herson, disebutkan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari upaya strategis Pemprov Kalteng dalam mendorong peningkatan kapasitas sumber daya manusia perkebunan serta memperkuat posisi petani sawit rakyat di tengah dinamika industri global.
“Kegiatan ini menjadi bentuk nyata kolaborasi strategis dan komitmen kuat Pemprov Kalteng melalui Dinas Perkebunan. Kolaborasi ini juga mencerminkan sinergi multipihak antara pemerintah, dunia usaha, lembaga pelatihan, serta masyarakat sebagai penerima manfaat,” ujar Herson.
Lebih lanjut, Herson menjelaskan bahwa sertifikasi ISPO merupakan fondasi penting agar perkebunan kelapa sawit rakyat di Kalimantan Tengah mampu bersaing di pasar global. Sertifikasi ini tidak hanya berfungsi sebagai pengakuan formal atas penerapan praktik perkebunan berkelanjutan, tetapi juga sebagai jembatan menuju peningkatan kesejahteraan masyarakat pekebun.
“Sertifikasi ISPO bukan lagi sekadar pilihan, melainkan keharusan sekaligus strategi unggulan untuk memperkuat daya saing, meningkatkan akses pasar, serta memastikan pengelolaan perkebunan yang legal, transparan, berkelanjutan, dan berkeadilan,” tegasnya.
Ia menambahkan, melalui pelatihan ini para peserta diharapkan dapat memahami secara mendalam prinsip dan kriteria ISPO, memperkuat kelembagaan pekebun, memperjelas legalitas lahan serta administrasi usaha tani, dan menumbuhkan budaya tata kelola perkebunan yang ramah lingkungan.
Selain itu, Pemprov Kalteng berkomitmen untuk tidak hanya berhenti pada pelatihan, tetapi juga melakukan pendampingan lanjutan hingga proses sertifikasi benar-benar terealisasi. Hal ini menjadi bagian dari upaya pemerintah dalam mewujudkan transformasi sektor perkebunan rakyat yang modern, mandiri, dan berkelanjutan.
“Pelatihan ini tidak berhenti di ruang kelas, tetapi harus berbuah hasil nyata di lapangan. Pemerintah Provinsi akan terus mengawal proses pendampingan hingga terbitnya sertifikat ISPO agar manfaatnya benar-benar dirasakan masyarakat,” pungkas Herson.
Pelatihan ini diikuti oleh Kepala Dinas Perkebunan Kalteng, Rizki R Badjuri, sejumlah perwakilan pekebun, pendamping, dan pelaku usaha perkebunan dari berbagai kabupaten di Kalimantan Tengah.
Kegiatan tersebut juga menjadi momentum penting untuk memperkuat komitmen daerah dalam mendukung target nasional peningkatan jumlah kebun sawit rakyat bersertifikat ISPO, sejalan dengan arah kebijakan pembangunan berkelanjutan di sektor perkebunan. (pra)
EDITOR: TOPAN




