EKSEKUTIFKabar DaerahPEMKAB BARITO SELATAN

Pj. Bupati Barsel Paparkan 10 Indikator Prioritas Kepala Daerah Triwulan IV di Kemendagri

BUNTOK, Kalteng.co– Penjabat (Pj) Bupati Barito Selatan (Barsel) H. Deddy Winarwan paparkan 10 Indikator Prioritas dalam laporan kinerja Penjabat Kepala Daerah Triwulan Empat di Kantor Inspektorat Jenderal Kementerian Dalam Negeri RI, Jakarta.

Mengacu pada  Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) Nomor 4 tahun 2023, Pasal 18, Pasal 20, Pasal 21, dan Pasal 22 tentang Penjabat Gubernur, Penjabat Bupati, dan Penjabat Wali Kota, Kementeriian Dalam Negeri (Kemendagri) melaksanakan evaluasi kinerja atas pelaksanaan tugas Penjabat (Pj) Kepala Daerah.

Dengan mempedomani 10 indikator prioritas atas implementasi serta mempedomani 111  indikator penilaian sesuai arahan Presiden RI.

https://kalteng.cohttps://kalteng.co

Adapun bahan presentasi Penjabat Kepala Daerah pada saat evaluasi adalah dokumen paparan (powerpoint) yang memuat 10  indikator prioritas, dengan durasi selama 20 menit; dan seluruh proses dalam pelaksanaan evaluasi kinerja Penjabat Kepala  Daerah dilaksanakan secara transparan dan akuntabel serta tidak  melakukan Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN).

Pj. Bupati Barsel H. Deddy Winarwan  dikonfirmasi via Whatsaap (WA) Kamis (9/5/2024) mengatakan, bahwa ia selaku kepala daerah menyampaikan capaian kinerja yang menjadi prioritas selama masa kepemimpinannya, yaitu inflasi, stunting, Badan Usaha Milik Daerah/Badan Usaha Milik Desa, Layanan Publik, pengangguran, kemiskinan ekstrim, Kesehatan, penyerapan anggaran, kegiatan unggulan serta perijinan.

“Upaya yang telah dilakukan dalam menekan inflasi daerah diantaranya Pembentukan dan efektivitas pelaksanaan tugas satgas pangan dan TPID (Laporan Evaluasi Pelaksanaan Tugas Satgas Pangan TPID) dan berdasarkan Data Indeks Perubahan Harga menunjukkan bahwa tingkat perkembangan harga terutama untuk bahan pokok  rata-rata mengalami kenaikan yang signifikan pada bulan Maret 2024 dari setiap minggunya, dan mengalami penurunan dibulan April minggu ke 4 pada posisi 0,52 persen,” jelasnya

Sedangkan untuk stunting, Prevalensi Stunting di Wilayah Kabupaten Barito Selatan berdasarkan Hasil SSGI 2022 adalah sebesar 35,6 persen dan Hasil SKI 2023 sebesar 23,9 persen turun 11,7 persen.

Alokasi Anggaran Percepatan Penurunan Stunting Tahun 2024 sebesar Rp. 88 Milyar, bertambah sebesar Rp. 58,9 Milyar atau 67,00 persen dibandingkan  Anggaran Percepatan Penuruan Stunting tahun 2023 Rp. 29.1 Milyar, Realisasi Anggaran sampai dengan bulan Mei 2024 (TW IV) sebesar Rp. 7,9 Milyar atau 9,03 persen.

Langkah Konkrit dalam Penurunan Stunting Selama Periode Pelaporan dengan intervensi spesifik (selama bulan Maret s/d April 2024) berupa Pemberian tablet tambah darah bagi remaja putri (3.524 Remaja Putri Usia 12-18 Tahun).

Kemudian, Kampanye gizi pada remaja khususnya anemia (dilaksanakan 1 Kali), untuk ibu hamil dilakukan Pemberian Tablet Tambah Darah (352 Bumil), Pemberian PMT Bumil KEK (48 Ibu Hamil).

Selanjutnya, kata dia, Pemberian Vitamin A pada Ibu Nifas (290 Ibu), Pelacakan bumil KEK, Kelas Ibu hamil (26 Kelas di Kelurahan/Desa).

“Pemantauan dan konseling ASI Eksklusif (92 Bayi 0 s/d 6 Bulan di 12 Puskesmas) serta Imunisasi TT (83 Ibu Hamil),” kata dia.

Sedangkan untuk balita dilakukan Pemberian PMT pada balita Gizi bermasalah (228 Balita Usia 6-59 Bulan), Pemberian kapsul Vitamin A (4.237 Balita usia 6-59 Bulan), Pemberian obat cacing (22.048 Anak Usia 1-12 Tahun).

Pemeriksaan SHK (Screening Hypotiroid Konginetal)(67 Bayi usia 2 Minggu), Orientasi Pemantauan Tumbuh Kembang bagi Petugas kesehatan (5.488 Balita Usia 0-59 Bulan), Peningkatan Kapasitas Kader Posyandu, Guru PAUD dll (29 Guru TK/PAUD) dan Imunisasi dasar lengkap (320 Bayi Usia 0-12 Bulan).

“Serta Diberikan sebanyak 510 balita dan 129 Ibu Hamil Paket Makanan Tambahan berbahan pangan local,” kata Deddy.

Tidak hanya itu, lanjut Deddy, untuk program unggulan dengan memberikan bantuan Beasiswa bagi anak kurang mampu/berprestasi & Peningkatan Kapasitas ASN.

Hal tersebut, kata dia,  direalisasikan dengan telah dilaksanakan Kerjasama dengan perguruan tinggi diantara nya, Universitas Brawijaya Malang, Universitas Negeri Malang, Universitas Jenderal  Soedirman (UNSOED), Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta, Universitas Gadjah Mada Yogyakarta serta Universitas Negeri Yogyakarta.

Yang terakhir, kata dia,  langkah kongkrit penanganan Tingkat pengangguran terbuka (TPT) dengan melaksanakan Sosialisasi  Peluang Berkarir di Jepang bagi Siswa-Siswi  Kelas III Tingkat SMA/SMK se Kabupaten Barito Selatan kerjasama antara Disnakertrans   Barsel dengan LPP Enter Borneo. (ner)

EDITOR: TOPAN

Related Articles

Back to top button