Sri Widanarni: Kunjungan Tri Tito Perkuat Peran Perempuan Pesisir dan Dorong Ketahanan Pangan Kalteng
PALANGKA RAYA, Kalteng.co – Kunjungan Ketua Umum TP PKK Pusat sekaligus Ketua Tim Penggerak Posyandu Pusat, Tri Tito Karnavian, ke Kalteng dinilai menjadi dorongan besar bagi peningkatan kesejahteraan keluarga, khususnya di wilayah pesisir dan perikanan. Hal tersebut disampaikan Kadislutkan Kalteng, Sri Widanarni, S.I.P., M.Si., usai mengikuti rangkaian kegiatan tersebut, Rabu (22/10/2025).
Menurut Sri Widanarni, semangat yang ditularkan melalui kunjungan ini tidak hanya menginspirasi kader PKK dan Posyandu, tetapi juga membuka ruang bagi kolaborasi lebih kuat dalam pemberdayaan keluarga nelayan, pembinaan gizi masyarakat pesisir, serta peningkatan peran perempuan dalam sektor ekonomi biru.
“Ibu Tri Tito berhasil membangkitkan rasa percaya diri dan semangat para kader, terutama kaum perempuan yang menjadi penggerak utama keluarga. Ini sangat relevan dengan misi kami dalam memperkuat ketahanan pangan berbasis perikanan serta mendorong ekonomi produktif di wilayah pesisir,” ungkapnya.
Lebih lanjut, ia menyebut, sektor Posyandu dan PKK memiliki peran strategis dalam mendukung program penanganan stunting serta edukasi gizi ikan bagi anak-anak. Dinas Kelautan dan Perikanan siap bersinergi dengan kader PKK untuk memperluas pemanfaatan produk olahan ikan sebagai penopang gizi keluarga.
“Kami melihat peluang kerja sama yang semakin kuat, terutama dalam kampanye makan ikan untuk mencegah stunting dan meningkatkan kesehatan keluarga. Perempuan punya kekuatan besar sebagai agen perubahan di rumah dan lingkungan,” tambah Sri Widanarni.
Ia juga memberikan apresiasi atas penyampaian Tri Tito mengenai regulasi kuat yang menaungi PKK dan Posyandu, seperti Perpres Nomor 99 Tahun 2017 dan Permendagri Nomor 36 Tahun 2020, yang menurutnya menjadi fondasi kerja bersama yang lebih terarah dan terukur.
“Dengan adanya dasar hukum yang jelas dan dukungan pemerintah pusat, kami optimistis PKK dan Posyandu dapat menjadi mitra strategis dalam mendorong kesejahteraan masyarakat pesisir, terutama dalam hal edukasi gizi dan ekonomi produktif,” ujarnya.
Sebagai penutup, ia menyampaikan harapan agar kunjungan ini tidak berhenti sebagai agenda simbolik, melainkan berlanjut menjadi gerakan nyata yang menyentuh keluarga hingga tingkat desa pesisir.
“Kami berharap semangat ini menjalar hingga ke tingkat desa-desa pesisir dan pulau kecil, agar keluarga nelayan semakin kuat, sehat, mandiri, dan berdaya saing. Dengan kolaborasi yang solid, kita bisa menjadikan Kalimantan Tengah sebagai provinsi percontohan dalam pemberdayaan keluarga berbasis ketahanan pangan laut,” tegas Sri Widanarni.
Dengan semangat kebersamaan dan sinergi lintas sektor, Kalimantan Tengah semakin yakin menempatkan perempuan sebagai motor penggerak kesejahteraan keluarga menuju Kalteng BERKAH dan Indonesia Emas 2045. (pra)
EDITOR: TOPAN




