Ketua Koperasi Angkat Bicara
NANGA BULIK – Konflik yang terjadi antara PT. Nirmala Agro Lestari
(NAL) dengan masyarakat kian melebar. Setelah perusahaan perkebunan kelapa sawit itu digeruduk warga beberapa waktu lalu, permasalahan tersebut memancing respons dari sejumlah pihak.
Salah satunya Ketua Koperasi Batu Betanggui Sejahtera, H Rere Nor Edimansyah, S.H. Nama H Rere memang beberapa kali disebut dalam perselisihan antara masayarakan dengan perusahaan, karena merupakan
salah satu pemegang SK bupati yang berhak mengelola kelompok tani binaan yang berada di kawasan PT. NAL pada 2018 lalu.
H Rere menyebut bahwa tuntutan masyarakat kepada perusahaan salah sasaran dan tidak berdasar. “Bukan lagi salah alamat, tuduhan mereka itu sangat tidak jelas,” ujar H. Rere Nor yang juga menjabat Ketua Koperasi Batu Betanggui Sejahtera.
Petani sawit yang biasa disapa dengan panggilan H Rere ini sangat yakin bahwa PT. NAL tidak dapat dipersalahkan. Alasan dan tuntutan pengunjuk rasa terus bergeser.
Awalnya mereka mempersoalkan lahan yang katanya belum dibayar. Lalu meminta peninjauan ulang atas MoU koperasi. Dan sekarang ini, lanjut H Rere, yang dituntut adalah lahan yang dinilai di luar HGU.
Menurut lelaki berusia 49 tahun ini, masalah lahan di luar HGU
yang di ributkan itu pun sebenarnya sudah sejak lama di selesaikan
secara baik-baik. “Sudah clear semua, karena itu saya yakin tuduhan bahwa PT. NAL masih menggarap lahan di luar HGU sulit di buktikan,” sebutnya.
Cerita lama soal lahan di luar HGU itu, menurut Rere, sudah berakhir kala perusahaan mengembalikan lahan itu ke masyarakat, berkoordinasi dengan pemerintah daerah setempat. Di putuskan bahwa perusahaan menyerahkan lahan itu untuk dikelola masyarakat.