ilustrasi/JPGJAKARTA – Dewan Pengurus Pusat Asosiasi Guru Pendidikan Agama Islam (DPP AGPAII) menyoroti rencana pemerintah merekrut satu juga guru PPPK tahun depan. Mereka kecewa karena tidak ada formasi guru PAI dalam rekrutmen tersebut.Ketua Umum DPP AGPAII Mahnan Marbawi mengatakan organisasinya saat ini memperjuangkan adanya formasi guru PAI dalam rekrutmen PPPK tahun depan. Saat ini ada 120 ribu guru Pendidikan Agama Islam (PAI, Red) bukan PNS, katanya kemarin (31/12)..
Dia berharap pemerintah bisa membuka kesempatan adanya formasi untuk PPPK guru PAI.Dia menjelaskan rata-rata guru PAN non PNS itu sudah mengabdi lebih dari 15 tahun. Kemudian banyak yang mendapatkan honor hanya Rp 250 ribu/bulan. Itupun diterima dalam tiga bulan sekali.
Marbawi meminta pemerintah jangan mengabaikan nasib ratusan ribu guru PAI tersebut.Marbawi menuturkan para guru PAI non PNS itu tersebar di seluruh jenjang pendidikan. Mulai dari jenjang TK, SD, SMP, SMA, dan SMK serta sekolah luar biasa (SLB). Menurut dia saat ini antara Kemendikbud dengan Kemenag saling lempar tanggung jawab pengelolaan guru PAI.
Sekarang masih terjadi ketidakpastian pengelolaan guru pendidikan agama Islam, jelasnya.Menurut dia dibukanya kesempatan guru PAI mengikuti seleksi PPPK sangat penting. Selain faktor kesejahteraan, juga dapat menutup kebutuhan guru PAI di sekolah-sekolah. Data DPP AGPAII menyebutkan saat ini terjadi kekurangan 74 ribu guru di seluruh jenjang pendidikan.
Informasi soal tidak tersedianya formasi guru PAI dalam rekrutmen PPPK tahun depan muncul dalam dokumen sosialisasi dari pemerintah. Dalam salah satu poinnya usulan formasi PPPK tidak termasuk usulan guru agama. Pengajuan usulan formasi PPPK untuk formasi guru diajukan ke Kementerian PAN-RB sampai 31 Desember 2020. (wan/jpg)