Raih Kesucian Diri di Hari yang Fitri
Oleh: Dr. H. Noor Fahmi, M.M Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Tengah /Khatib Idul Fitri 1 Syawal 1446H/31 Meret 2025 di Masjid Raya Darussalam Palangka Raya, Kalteng
اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ لَا إِلَهَ إِلا اللَّهُ، وَاللَّهُ أَكْبَرُ، اللَّهُ أَكْبَرُ وللَّهِ الْحَمْدُ
Ma’asyiral muslimin wal muslimat jamaah shalat Idul Fitri rahimakumullah,
Selain menanggalkan kesombongan diri, marilah kita juga senantiasa berbuat baik kepada sesama. Terlebih kepada sosok yang paling berjasa dalam kehidupan kita yaitu orang tua kita. Dalam tuntunan ajaran Agama Islam kita diperintahkan untuk memuliakan orang tua dengan memperlakukannya secara baik dalam bentuk perkataan dan juga sikap kita.
Orang tua adalah Jimat kita di dunia. Keridhaan orang tua akan menjadi sumber kesuksesan kehidupan kita didunia. Sebaliknya kemarahannya adalah merupakan sebuah bencana dalam kehidupan kita.
رِضَا اللَّهِ فِي رِضَا الْوَالِدَيْنِ وَسُخْطُ اللَّهِ فِي سُخْطِ الْوَالِدَيْنِ
“Keridhaan Allah tergantung kepada keridloan orang tua dan kemarahan Allah tergantung kemarahan orang tua”
Hadirin rahimakumullah,
Adalah sebuah kebahagiaan bagi kita yang orang tuanya masih dalam keadaan sehat dan masih bersama kita. Terlebih sosok ibu yang telah susah payah melahirkan kita kedunia ini. Ibu adalah sosok yang paling berjasa dan dapat menghantarkan kita ke surga. Apa kabar Ia hari ini? Sudahkah kita menjenguknya? Semakin hari semakin bertambah tua umurnya.
Hari-harinya sudah mulai ditinggal pergi anak-anaknya. Dirumah sendiri tak berdaya dengan kondisi kesehatan yang semakin membuatnya tak berdaya. Keinginan bekerja masih ada namun tenaga sudah tidak mendukung keinginannya.
Akhirnya hanya bisa mengubur semua isi hatinya sambil berharap ada anak yang memperhatikan dan peduli dengannya. Apakah kita peduli dengan hal ini? Apakah kita merasakan apa yang mereka inginkan dan rasakan selama ini?
Hadirin rahimakumullah,
Inilah saat penting bagi kita untuk berbuat baik kepada orang tua kita. Inilah ladang amal bagi kita selaku anak yang berbakti kepada orang tua. Jika kita dengan ikhlas peduli, memberi kasih sayang dan membantu meringankan beban hidupnya yakinlah… surga balasannya. Jasa dan perjuangan mereka tidak akan bisa kita balas dan bayar lunas. Demi Allah… sebanyak apapun yang pernah kita berikan, apa pun yang pernah kita serahkan kepada orang tua kita, tidak akan setimpal dengan perjuangan dan pengorbanan mereka membesarkan kita.
Mari kita ingat perjuangan mereka ketika kita masih kecil tak bisa berbuat apa-apa. Dengan penuh cinta mereka menggendong kita, mencium kita dan merawat kita sampai kita bisa seperti sekarang ini. Bagaimana sebaliknya ketika saat ini mereka tergeletak sakit sendirian dirumahnya? Sempatkah kita menengoknya?
Berapa kali kita mengusap keningnya, menyuapinya dan menggantikan pakaiannya ketika ia terbaring sakit diatas tempat tidurnya? Seringkah kita memeluknya dengan penuh cinta sembari tersenyum sebagaimana ia lakukan saat kita kecil dipangkuannya?
Oleh karena itu Hadirin rahimakumullah, Di hari nan fitri inilah waktu yang tepat bagi kita untuk meraih kedua tangannya yang sudah nampak keriput dimakan usia. Rengkuhlah tubuhnya, Ciumlah tangan yang dulu kekar mengasuh kita namun sekarang sudah lemah seraya bersimpuh meminta maaf kepadanya. Mintalah keridhoan dan keikhlasannya untuk bekal hidup kita. Dan marilah berdoa agar Ia selalu mendapatkan perlindungan dan kesehatan serta kemudahan dari Allah SWT.




