Camat yang Memiliki Hobi Memancing dan Traveling
PALANGKA RAYA, Kalteng.co – Memancing ternyata banyak sisi positifnya. Bagi sebagian orang, memancing mungkin merupakan kegiatan yang menjemukan, namun tidak sedikit pula yang menjadikannya sebagai hobi.
Meski disebut hobi aneh, memancing rupanya juga memiliki sisi positif bagi para pelakunya. Kegiatan yang bisa dilakukan oleh berbagai kalangan dan gender ini disebut dapat membuat seseorang lebih bahagia dan lebih bugar.
Seperti yang dirasakan Sri Utomo, salah satu dari sekian orang yang memiliki hobi memancing. Dimana menurut pria berdarah Suku Jawa menjabat sebagai Camat di Kecamatan Jekan Raya ini banyak sisi positif didapat dari memancing.
“Diantaranya seperti melatih emosi, meningkatkan konsentrasi, kemampuan bertahan, menjaga dan melatih daya penglihatan, memperluas pergaulan, dan melatih kesabaran,” jelas Camat Jekan Raya Sri Utomo kepada Kalteng.co, Sabtu (12/03/2022).
Dikatakan Sri Utomo, meski terlihat membosankan, siapa yang menyangka jika memancing ternyata dapat dijadikan sebagai peluang usaha. Tidak sedikit para pemancing menjual hasil tangkapannya kepada warga setempat atau sekitar tempat tinggal sebagai penambah ekonomi pribadi ataupun keluarga.
“Jadi selain menyalurkan hobi memancing juga dapat dijadikan sebagai peluang usaha kecil-kecilan untuk menambah perekonomian. Tidak ada salahnyakan menjalani keduanya, selama itu positif,” ujar Sri Utomo.
Selain hobi memancing, Camat dikenal ramah senyum dan bersahaja dengan siapa saja ini juga memiliki hobi traveling, sudah berapa daerah luar provinsi dikunjunginya. Diantaranya seperti Jatim sekitarnya, Jateng sekitarnya, Jabar sekitarnya, Jakarta, Aceh, Batam dan Bunaken.
Menurutnya, traveling ini juga memiliki manfaat positif seperti hobi memancing dan lainnya. Diantaranya seperti menambah wawasan dan pengalaman, mengasah kreativitas, baik untuk fisik, mengurangi stres, meningkatkan kemampuan berkomunikasi, dan menambah relasi.
“Jadi tidak asal melaksanakan traveling. Memang kebanyakan orang menilai melakukan traveling terkesan pemborosan atau menghabur-hamburkan uang, namun hal tersebut dirasa berbeda bagi pecintanya,” sebut Sri Utomo.
Bahkan ditahun 2010 melalui kegiatan lomba inovasi yang diadakan oleh Sekretaris Negara, Sri Utomo beserta 17 orang lainnya asal Indonesia, berangkat menuju ke Negara Jepang. Dimana saat itu, Sri Utomo menulis tentang MMR yakni Metode Meternal Reflektif.
“Metode Meternal Reflektif adalah metode yang dipetuntukan untuk anak-anak tuna rungu menggunakan bahasa isyarat. Melalui metode ini mereka diajari untuk mengucapkan A, I, U, E, O. Jadi banyak pengetahuan didapat jika kita pergi kesuatu tempat,” tutup Sri Utomo. (pra)