Keterpakaian Tempat Tidur di RS Menurun
PALANGKA RAYA,kalteng.co-Ketua Pelaksana Harian Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Provinsi Kalimantan Tengah Erlin Hardi mengatakan, terjadi penurunan kasus terkonfi rmasi positif terlihat beberapa hari terakhir. Hal ini perlu terus dipertahankan, bahkan ditingkatkan lagi dengan disiplin penerapan protokol kesehatan (prokes) di tengah masyarakat.
“Berdasarkan data yang ada, maka keterpakaian tempat tidur pada rumah sakit (RS) mengalami penurunan,” kata erlin Hardi kepada Kalteng Pos, Rabu (1/9). Menurut pria yang juga menjabat sebagai Plt Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana dan Pemadam Kebakaran (BPB-PK) Provinsi Kalimantan Tengah tersebut, saat ini sejumlah rumah sakit yang menangani pasien Covid-19, mengalami penurunan tempat tidur terpakai 2,6%. “Sehingga dari semula 50,0% menjadi 47,4%, dimana ada 2 kabupaten kota yang BOR di atas 50% yaitu Kotim dan Palangka Raya. Sementara tempat tidur isolasi mengalami penurunan tempat tidur terpakai (0,6%). Sehingga dari semula 25,2% menjadi 24,6%, dimana tidak ada kabupaten kota yang BOR di atas 50%,” jelasnya.
Untuk capaian vaksinasi, Erlin menyampaikan, bahwa targetnya sebesar 2.036.104. Realisasi hingga saat ini untuk tahap I sebanyak 527.350 (25,90 %) dan tahap II sebanyak 336.201 (16,51 %). Kasus orang terkonfirmasi positif ada penambahan sebanyak 124 orang yaitu di Palangka Raya 30 orang, Katingan 5 orang, Kotim 9 orang, Kobar 12 orang, Lamandau 3 orang, Sukamara 3 orang, Seru yan 4 orang, Pulpis 2 orang, Kapuas 18 orang, Gumas 3 orang, Barsel 6 orang, Bartim 18 orang, dan Barito Utara 8 orang, serta Mura 3 orang. Sehingga dari semula sebanyak 44.162 orang menjadi 44.286 orang.
“Pasien sembuh ada penambahan sebanyak 216 orang. Yaitu di Palangka Raya 47 orang, Katingan 8 orang, Kotim 19 orang, Kobar 9 orang, Lamandau 4 orang, Sukamara 6 orang, Seruyan 4 orang, Pulpis 3 orang, Kapuas 49 orang, Gumas 39 orang, Bartim 8 orang, dan Mura 20 orang, sehingga dari semula 39.959 orang menjadi 40.175 orang.
“Dalam perawatan ada penurunan sebanyak 95 orang. Sehingga dari semula 2.707 orang menjadi 2612 orang. Kasus meninggal ada penambahan 3 orang yaitu di Sukamara 1 orang, dan Kapuas 2 orang. Sehingga dari semula 1.496 orang menjadi 1.499 orang. Tingkat kematiannya (CFR) 3,4 %,” ungkapnya. (ens)