Masyarakat Diimbau Tak Mudah Percaya Investasi Bodong
PALANGKA RAYA, Kalteng.co – Teknologi yang berkembang saat ini telah merubah cara hidup manusia diberbagai aspek. Seperti halnya dalam berinvestasi, jika dulu hanya dapat dilakukan melalui sekuritas tertentu, kini sudah bisa dilakukan secara online menggunakan media gadget atau perangkat pintar.
Meski demikian, Ketua DPRD Kota Palangka Raya Sigit K Yunianto mengingatkan kepada masyarakat agar tetap berhati-hati mengikuti investasi online.
Pasalnya, tidak semua investasi online itu aman. Sudah banyak masyarakat yang telah tertipu oleh investasi bodong atau tidak resmi ini karena tergiur dengan janji mendapat keuntungan yang banyak.
“Saat akan berinvestasi, masyarakat harus lebih teliti. Jangan mudah percaya jika ada yang menawarkan kemudahan dalam berinvestasi dan menjanjikan keuntungan yang besar. Terlebih lagi jika itu melalui sambungan telepon yang bisa saja dilakukan oleh oknum tidak bertanggung jawab,” kata Sigit melalui Kalteng.co, Kamis (10/2/2022).
Untuk diketahui lanjut Politisi senior PDI Perjuangan Kalteng ini, dalam berinvestasi yang sesungguhnya, jika ingin mendapat keuntungan memerlukan proses yang cukup panjang. Namun saat ini investasi berkembang semakin banyak, menyulitkan masyarakat untuk membedakan yang mana dapat dipercaya dan mana yang tidak.
“Tergiur keuntungan besar itu boleh-boleh saja, tapi jika ujung-ujungnya tertipu akhirnya jadi percuma dan merugikan diri sendiri,” ujar Ketua DPRD Kota Palangka Raya tiga periode ini.
Selebihnya Sigit yang juga menjabat sebagai Ketua Asosiasi DPRD Kota Seluruh Indonesia ini kembali mengingatkan ketika akan berinvestasi sebaiknya mengetahui terlebih dahulu perusahaan atau tempat berinvestasi tersebut resmi secara hukum dan terawasi oleh OJK. Mengingat saat ini begitu banyak investasi yang ditawarkan secara langsung ataupun melalui aplikasi.
“Masyarakat harus mempelajari terlebih dahulu kriteria dan keuntungan yang didapat sebelum mengeluarkan modal besar mengikuti salahsatu investasi yang ditawarkan. Besar harapan kami, masyarakat tidak mudah tergiur dengan hal-hal seperti itu,” tutup Sigit. (pra)