Menjaga Kearifan Lokal di Tengah Arus Global
PALANGKA RAYA, Kalteng.co – Dinamika perkembangan zaman menjadi perhatian tokoh adat Palangka Raya. Pasalnya, menjaga kearifan lokal di tengah arus modernisasi dan global wajib bagi siapa saja.
Damang Jekan Raya Kota Palangka Raya Kardinal Tarung menegaskan, tugas para tokoh adat suku Dayak yang tergabung dalam Dewan Adat Dayak, Majelis Adat Dayak termasuk para damang terus berkomitmen merawat budaya asli leluhurnya.
Dengan demikian, nilai kearifan lokal warisan nenek moyang tetap utuh dan bersatu dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika. Dengan dijaga bersama, tidak akan terpecah belah akibat arus modernisasi dan globalisasi.
“Salah satu tugas damang adalah membantu pemerintah daerah, dalam menyelesaikan setiap keresahan maupun permasalahan di tengah-tengah masyarakat, baik terkait pidana adat maupun perdata adat, melalui mekanisme yang sudah berjalan dan berlaku dalam lingkungan damang,” kata Kardinal Tarung, kemarin.
Meski begitu, sebagai damang, Kardinal menyadari dinamika perkembangan dan tantangan zaman yang serius, terhadap budaya suku Dayak maupun budaya yang dimiliki oleh suku-suku bangsa lainnya di Indonesia.
“Yaitu terkait arus modernisasi dan globalisasi yang tidak bisa terbendung dapat melemahkan katakter khas budaya suku Dayak. Untuk itu, tokoh adat membantu pemerintah dan seluruh masyarakat wajib menjaga budaya nenek moyang kita,” imbuhnya.
Menurut Kardinal, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) ada dan merdeka, atas kekuatan dan ikatan kebersamaan yang kuat dari suku-suku bangsa yang mendiami dari Aceh sampai Papua. Itulah, lahirnya Indonesia sampai sekarang ini berkat ikatan kebersamaan yang kuat dalam Bhinneka Tunggal Ika yang berideologikan Pancasila.