Palangka Raya Terancam Terkepung Banjir Seperti Tahun Lalu
PALANGKA RAYA, Kalteng.co – Kota Palangka Raya terancam terkepung banjir seperti tahun lalu. Sedikit demi sedikit debit air luapan Daerah Aliran Sungai (DAS) Kahayan mulai memasuki pemukiman masyarakat. Banyak ruas jalan perumahan yang kini terendam oleh air.
Seperti halnya yang terjadi di Jalan Anoi, Kelurahan Palangka, Kecamatan Jekan Raya. Poros jalan perumahan itu kini mulai diisi air. Ketinggiannya bervariasi, mulai dari 20 sentimeter hingga mencapai pinggang orang dewasa.
Pantauan awak media, sejumlah masyarakat memanfaatkan kenaikan debit air yang menggenang di jalanan itu. Tak sedikit dari mereka yang membawa anggota keluarganya menghindar luapan air itu, Sabtu (10/9/2022) sore.
Berdasarkan data yang diperoleh dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Palangka Raya, ada sejumlah kelurahan yang mulai terdampak luapan air sungai di tambah hujan intensitas tinggi yang mengguyur beberapa waktu belakangan ini.
Kepala BPBD Kota Palangka Raya Emi Abriyani mengatakan, untuk kondisi banjir di Palangka Raya sudah ada beberapa kelurahan terkena dampak luapan air.
Pertama Kelurahan Tanjung Pinang tepatnya di kawasan Jalan Bakung Merang dan Jalan Bengaris V. Kelurahan Bereng Bengkel, dititik ini akses jalan sudah terendam, begitu juga dengan Kelurahan Kameloh Baru.
Baru-baru ini pihaknya juga telah mendapatkan laporan dari Kelurahan Petuk Ketimpun, jika ruas jalan di sana juga mulai telah terendam oleh air.
“Sore ini kita berada di Kelurahan Palangka, tepatnya di Jalan Anoi untuk memantau bersama kenaikan debit air. Ketinggiannya antara 20 cm hingga pinggang orang dewasa. Dan ada di Jalan Mendawai I ujung juga ketinggian air mencapai pinggang orang dewasa,” katanya, usai melakukan pemantauan.
Menurutnya, penyebab dari bencana banjir ini merupakan kiriman dari Kabupaten Gunung Mas dan Kabupaten Katingan. Karena air ini biasanya mengalir dari hulu ke hilir.
“Jadi banjir ini merupakan kiriman air dari kabupaten tetangga,” sebutnya.
Dijelaskannya, jika kenaikan debit air hingga memasuki pemukiman warga ini terpantau sejak tiga hari terakhir. Tim mulai saat itu secara masing-masing mulai melaporkan perihal kenaik debit air.
Jika kedepannya debit air terus mengalami kenaikan, kita akan melakukan ketetapan status siaga darurat bencana banjir. Kami akan segera melaporkan ke Wali Kota Palangka Raya untuk segera mengambil tindakan awal,” pungkasnya. (oiq)