PALANGKA RAYA, Kalteng.co – Pemko Palangka Raya melepasliarkan bibit ikan bapuyu dan gabus sebanyak 208.318ekor di sungai Sebangau dalam memperingati hari ikan Nasional ke-9, Kamis (24/11/2022).
Kepala Dinas Perikanan Kota Palangka Raya Indriati Ritadewi mengatakan, Kegiatan tersebut adalah upaya melestarikan ikan lokal yang terancam dari kepunahan, tak hanya itu, nelayan juga dapat memanen ikan dalam tujuh hingga delapan bulan kedepan setelah ikan besar. Kegiatan tersebut di hadiri oleh Wakil Wali Kota Palangka Raya Hj Umi Mastikah.
“Penyebaran bibit ikan sebanyak 208.318 ekor, terdiri dari 202.000 bibit ikan betok, 4.114 bibit ikan Bapuyu dan 2.204 bibit ikan Gabus upaya melestarikan ikan lokal,” ungkapnya kemarin.
Bersama Dinas Perikanan Palangka Raya, Balai Perikanan Kalteng dan Karantina Ikan Palangka Raya, mereka menyusuri air hitam menaiki perahu untuk melepas Liarkan bibit ikan tersebut.
Menurutnya, Ikan adalah salah satu kearifan lokal masyarakat di Palangkaraya, banyak jenis ikan lokal yang hidup sungai Kahayan, Ringan dan Sabangau. Dari jenis ikan Kakapar, Bapuyu, Saluang, Gabus, Tapah, Toman, Tabakang, Puhing, Pentet atau Lele sungai, Lais, Kihung, Karandang dan Baung.
“Tentu saja kita melestarikan kearifan lokal, ciri khas Kota Palangkaraya adanya Ikan, semua serba ikan. Kita lestarikan sinergi dengan berbagai pihak,” jelasnya.
Koordinator Balai Perikanan Kalteng, Juliansyah mengatakan jika upaya pelestarian ikan lokal penting dilakukan salah satunya dengan pelepasliaran bibit ikan.
“Artinya memperbarui ikan-ikan yang mulai sudah terancam punah, kita mengantispasi itu dan akan melakukan pengembangan,” ungkap Juliansyah.
“Saya berharap kepada masyarakat bijak akan proses pengambilan ikan, jangan sampai merusak ekosistem yang telah ditetapkan undang-undang, seperti penyetruman dan bom ikan dan bersama-sama merawat kearifan lokal ikan tersebut,” pungkasnya. (ahm)
