Anggota DPD RI Apresiasi Potensi Madu Kelulut Kelurahan Kalampangan
PALANGKA RAYA, Kalteng.co – Anggota DPD/MPR RI asal Kalimantan Tengah, H. Siti Aseanti, S.ST., M.Keb., berharap pengembangan budidaya lebah madu kelulut di Kelurahan Kalampangan, Kecamatan Sabangau, Kota Palangka Raya dapat terus bertumbuh dan memberi dampak ekonomi bagi masyarakat setempat.
Harapan tersebut disampaikan Siti Aseanti saat melakukan kunjungan ke Lembaga Pelatihan dan Pemagangan Usaha Kehutanan Swadaya Wanawiyata Widyakarya KTH Lima Bersaudara, yang selama ini fokus mengembangkan budidaya madu kelulut, Minggu (16/11/2025).
Dalam kesempatan itu, ia menegaskan bahwa sektor usaha berbasis kehutanan sosial dan potensi lokal seperti madu kelulut memiliki prospek besar untuk meningkatkan kesejahteraan, sekaligus memperkuat perekonomian masyarakat di tingkat kelurahan.
“Budidaya madu kelulut ini luar biasa potensinya. Selain ramah lingkungan, usaha ini bisa menjadi penguatan ekonomi keluarga serta membuka peluang pelatihan bagi generasi muda. Saya berharap program seperti ini terus berlanjut, berkembang, dan mendapat dukungan dari berbagai pihak,” ujar Siti Aseanti.
Menurutnya, dukungan pemerintah daerah dan pemangku kepentingan sangat penting, terutama terkait pembinaan, pemasaran produk, hingga pendampingan usaha agar para pelaku budidaya dapat meningkatkan kualitas produksi.
Di sisi lain, Lurah Kalampangan, Yunita Martina, SH., M.A.P., yang turut mendampingi dalam kunjungan tersebut menyampaikan apresiasi atas perhatian anggota DPD RI tersebut terhadap masyarakat Kalampangan.
“Kami berterima kasih atas kunjungan Ibu Siti Aseanti. Kehadiran beliau memberikan semangat baru bagi kelompok tani dan pelaku budidaya madu kelulut di wilayah kami. Pemerintah kelurahan tentu siap mendukung agar usaha ini makin maju dan mampu menjadi produk unggulan Kalampangan,” ungkap Yunita.
Yunita menambahkan, pihaknya akan terus mendorong kolaborasi antara pemerintah kelurahan, KTH Lima Bersaudara, serta lembaga pelatihan agar program pemberdayaan masyarakat berbasis potensi lokal dapat berjalan berkelanjutan.
Kunjungan tersebut ditutup dengan dialog bersama anggota kelompok tani, peninjauan kotak budidaya madu kelulut, serta penyampaian aspirasi terkait kebutuhan pengembangan usaha di masa mendatang. (pra)
EDITOR: TOPAN




