Bangun Pile Slab Atasi Banjir Ruas Kalteng-Kalbar
PALANGKA RAYA-Kalteng saat ini tidak hanya mengalami bencana pandemi Covid-19, tetapi juga bencana banjir yang ada di beberapa wilayah Kalteng. belum lama ini banjir melanda Kabupaten Murung Raya (Mura) dan saat banjir kembali terjadi di Kabupaten Lamandau.
Dengan adanya banjir ini, maka beberapa jalan baik jalan nasional maupun jalan provinsi di Kalteng terendam. Berkenaan dengan terendamnya jalan nasional di ruas ruas Jalan Trans Kalimantan Nanga Bulik-Kalbar ini, pihaknya sudah menyampaikan laporan kepada Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional Kalteng.
“Apalagi, banjir yang terjadi di Kabupaten Lamandau ini dinilai banjir yang terjadi sepuluh tahun sekali, lantaran untuk banjir tahunan tidak terjadi hingga demikian,” ungkap Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kalteng Shalahuddin saat diwawancarai di Kantor Gubernur Kalteng, Senin (13/7).
Diungkapkannya, untuk ruas jalan ke wilayah Kalbar ini akan dilihat bagaimana nanti penanganannya. Sistem penanganan jalan nasional dan provinsi ini tentunya dilakukan berdasarkan perhitungan. Jika banjir yang merendam ruas jalan tingginya hanya sekitar satu meter, maka penanganannya menggunakan sistem timbunan.
“Namun jika kondisinya dalam dan terjadi selalu tiap tahun, maka tidak menutup kemungkinan dibanguna pile slab. Dari balai dan dari PUPR juga sudah menandai yang mana titik-titik banjirnya, sehingga penanganan dapat secepatnya dilakukan,” pungkasnya
Tetapi, baik itu jalan nasional dan jalan provinsi yang terendam saat banjir akan ditangani sesuai perhitungan melalui skema jangka pendek dan jangka panjang. Tidak hanya di Lamandai-Kalbar, misal saja ruas jalan di wilayah Kasongan Kabupaten Katingan, Bukit Rawi dan beberapa titik di ruas Pangkalan Bun-Kotawaringin Lama.
“Semua ruas jalan itu sudah diprogramkan untuk dilakukan penanganan, seperti ruas jalan provinsi, khususnya yang terletak tidak jauh dari bantaran sungai akan ditangani secara berkala untuk mengantisipasi terendam banjir,” paparnya.
Di Kalteng ini, lanjut dia, ada 11 sungai besar, maka yang perlu diwaspadai jalan yang biasa terkena luapan air saat musim hujan. “Perlu penanganan agar meminimalisir terjadinya banjir saat musim hujan,” pungkasnya. (abw/ala)