Dinsos Kalteng Tanamkan Nilai Kepahlawanan
PALANGKA RAYA, kalteng.co – Dinas Sosial (Dinsos) Kalimantan Tengah (Kalteng) melalui Bidang Pemberdayaan Sosial melaksanakan kegiatan penguatan nilai kepahlawanan dan keperintisan melalui guru dan tokoh masyarakat di Kota Palangka Raya, Selasa (22/6/2021).
Ada 60 peserta yang mengikuti kegiatan ini. Terdiri dari guru, pengurus LKSA, pilar-pilar sosial, tokoh masyarakat dan agama. Sementara yang menjadi narasumber adalah Plt Kepala Dinsos Kalteng Farid Wajdi AKS MSW, Kepala Staf Teritorial 102/PJG Kolonel Inf Mukhamad Albar SE, dosen dan Sekretaris Rektor Universitas PGRI Palangka Raya Liberti Natalia Hia SPd MPd.
Sekretaris Dinsos Kalteng Budi Santoso mengatakan, di era globalisasi dewasa saat ini sarat dengan berbagai pengaruh budaya asing. Maka dari itu harus bijaksana dan berhati-hati menyikapinya.
Berita Terkait…..Dinsos Kalteng Perkuat Laporan Logistik Bencana
“Sebab dikhawatirkan nantinya akan banyak generasi muda terjerumus ke arah sikap dan tindakan negatif, yang tidak sesuai dengan kearifan lokal dan budaya kita,” kata Budi saat membacakan sambutan Plt Kepala Dinsos Kalteng Farid Wajdi AKS MSW, kemarin.
“Oleh sebab itu diperlukan suatu upaya untuk meminimalisir dampak era globalisasi dimaksud melalui kegiatan yang kita selenggarakan hari ini,” tambahnya.
Budi menegaskan, kegiatan ini juga merupakan salah satu sarana media dalam mentransformasikan nilai-nilai kepahlawanan dan perintisan kepada generasi muda. Melalui para guru dan tokoh masyarakat serta terkait lainnya dalam hal ini. Meliputi guru SD/MI, SMP/MTs, pengasuh LKSA, pekerja sosial panti pemerintah, pekerja sosial provinsi, pejabat Dinsos Palangka Raya, Karang Taruna, PSM, TKSK serta tokoh agama dan tokoh masyarakat.
“Kami berharap setelah mengikuti kegiatan ini, peserta mampu mentransfer pemahaman tentang nilai-nilai kepahlawanan dan keperintisan kepada anak didik dan anak asuh serta generasi lingkungan di mana saudara beraktivitas,” katanya.
Dengan begitu, lanjut dia, terbentuk generasi muda yang mempunyai karakter sebagai penerus perjuangan bangsa. Dan mempunyai semangat kerja keras, pantang menyerah dan mempunyai dedikasi yang tinggi.
“Serta tidak mudah terpengaruh dengan budaya negatif dari luar serta berwawasan nasionalis,” tambahnya.
Menurut Budi, Indonesia sangat menantikan kehadiran pemuda-pemuda terbaik. Terutama yang mampu memberikan pemikiran dan darma baktinya kepada daerah, Bangsa dan Negara Indonesia dalam menyukseskan pembangunan di segala bidang. Demi mewujudkan kesejahteraan rakyat yang adil dan merata.
“Untuk itu saya mengimbau marilah kita bergandeng tangan untuk mewujudkan tujuan Negara Indonesia yang kita impikan bersama. Tentunya dengan tidak mengesampingkan nilai-nilai kepahlawanan dan perintis,” ajaknya.
Ketua Panitia Noriyah SPd menegaskan, maksud dari kegiatan ini untuk penguatan nilai kepahlawanan dan perintis melalui guru dan juga tokoh masyarakat sebagai media. Untuk menyampaikan informasi tentang nilainilai kepahlawanan dan keperintisan kepada generasi muda.
“Tujuan kegiatan ini untuk membangkitkan rasa nasionalisme di kalangan generasi muda di tengah kemajuan teknologi yang begitu pesat. Selain itu untuk memberikan wawasan tentang perjuangan dan perintisan serta semangat para pahlawan dalam membangun Negara,” tandasnya. (uut)