PALANGKA RAYA, Kalteng.co – Mendekati Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024, nama Evi Kahayanti semakin mencuat di berbagai platform media sosial dan menjadi perbincangan hangat di kalangan masyarakat Kota Palangka Raya. Menjabat sebagai Lurah Panarung, Evi Kahayanti telah menunjukkan kapasitasnya sebagai pemimpin yang tanggap dan dekat dengan masyarakat.
Evi Kahayanti bukanlah sosok yang asing di Palangka Raya. Kiprahnya sebagai Lurah Panarung telah membawa berbagai perubahan positif di lingkungannya. Dari program pemberdayaan masyarakat hingga peningkatan layanan publik, ia berhasil membangun citra sebagai pemimpin muda yang progresif dan inovatif. Tak heran, banyak pihak mulai melihat potensinya untuk berperan lebih besar dalam pemerintahan kota ini.
Dorongan untuk Evi maju sebagai Wakil Walikota Palangka Raya periode 2024-2029 semakin kuat, terutama setelah salah satu pengusaha ternama, pemilik Borneo Halim Group, Hartono Halim, secara terbuka menyatakan dukungannya.
Dukungan dari tokoh sekelas Hartono Halim tidak hanya menunjukkan bahwa Evi memiliki jaringan yang kuat, tetapi juga mengindikasikan bahwa kehadirannya sebagai calon pemimpin akan mendapat dukungan signifikan dari kalangan pengusaha dan masyarakat luas.
Lebih dari sekadar dukungan dari pengusaha, kabar yang beredar menyebutkan bahwa Evi Kahayanti telah berkomunikasi dengan sejumlah partai politik. Ini menunjukkan bahwa ia serius mempertimbangkan langkah maju di Pilkada Palangka Raya.
Tawaran yang datang dari berbagai partai politik juga mengindikasikan bahwa banyak pihak yang percaya Evi adalah sosok yang tepat membawa perubahan nantinya untuk Kota Palangka Raya.
Yang lebih mencolok lagi, di Kelurahan Panarung—yang terdiri dari 15 RW dan 65 RT—separuh dari jumlah RT terang-terangan menyatakan dukungannya dengan memasang spanduk bergambarkan Evi Kahayanti sebagai calon Wakil Walikota Palangka Raya.
Menariknya, spanduk-spanduk ini dipasang bersamaan dengan ucapan peringatan HUT Kemerdekaan RI ke-79, menandakan bahwa dukungan tersebut bukan hanya sekedar simbol politik, tetapi juga sebuah gerakan kolektif yang menggambarkan harapan masyarakat untuk perubahan yang lebih baik.
Namun, seiring dengan meningkatnya popularitas Evi, tantangan besar tentu menantinya. Jika ia memutuskan untuk maju, Evi harus mampu menjaga dukungan yang telah ada sekaligus merangkul berbagai kalangan yang mungkin masih skeptis.
Sebagai seorang pemimpin muda, Evi harus mampu meyakinkan bahwa dirinya bukan hanya representasi dari semangat baru, tetapi juga memiliki kapasitas untuk membawa Palangka Raya ke arah yang lebih baik.
Masyarakat Palangka Raya kini berada di persimpangan sejarah politiknya. Dengan munculnya sosok-sosok baru seperti Evi Kahayanti, harapan akan adanya perubahan semakin terasa. Namun, keputusan akhir tentu berada di tangan para pemilih. Jika Evi benar-benar maju dalam kontestasi politik ini, Palangka Raya mungkin akan menyaksikan era baru kepemimpinan yang lebih inklusif dan dinamis.
Apakah Evi Kahayanti adalah jawaban dari harapan perubahan tersebut? Hanya waktu yang akan menjawabnya. Yang jelas, dengan dukungan yang terus mengalir, Evi Kahayanti sedang berada di jalur yang tepat untuk mewujudkan impiannya sebagai pemimpin masa depan Palangka Raya. (pra)
EDITOR : TOPAN
