METROPOLIS

Menyemai Harapan di Kebun Pekarangan

KELESTARIAN hutan tanpa kesejahteraan masyarakat di sekitarnya adalah mustahil. Ke duanya harus jalan bersama. Didukung Borneo Nature Foundation dan didorong harapan untuk hidup lebih sejahtera secara berkelanjutan tanpa harus merusak hutan dan alam sekitar, sejumlah warga di tepian hutan di wilayah Kecamatan Rakumpit, Kota Palangka Raya, memilih menyemai sumber penghidupan baru di pekarangan-pekarangan mereka.

Pagi itu, air Sungai Rungan yang kecokelatan tampak memenuhi badan sungai. Membelah rerimbunan hijau hutan yang membentang di dekat wilayah Kelurahan Panjehang, Kecamatan Rakumpit. Suara tonggeret, burung, monyet, dan sesekali suara owa, terdengar bersahutan.

Suara-suara alam tersebut bertempur riuh dengan deru mesin tambang emas rakyat yang mudah ditemui di sepanjang sungai yang berhulu di Kabupaten Gunung Mas tersebut.

Ya, sejak awal tahun 2000-an, menambang emas dengan mesin penyedot memang menjadi tumpuan penghidupan sebagian besar warga yang hidup di tepian Sungai Rungan dan sungai-sungai lain di Kalimantan Tengah.

Di sanalah, para remaja dan pria dewasa di kampung-kampung sepanjang sungai berjibaku memungut butiran-butiran emas untuk menghidupi diri dan keluarga mereka.  Jika beruntung, mereka bisa membeli kendaraan bermotor baru.

Di tengah deru mesin penyedot dan jibaku pria-pria di kampungnya mencari emas di sungai,  Sikun (55), salah seorang warga Panjehang, memilih menyibukkan diri di kebunnya. Dua petak kolam ikan patin masing-masing berukuran 3×5 meter dan 2×4 meter, sudah hampir setahun ini menghiasi kebun pekarangannya.

1 2 3 4 5 6Laman berikutnya

Related Articles

Back to top button