METROPOLISPOLITIKA

Willy-Habib Siapkan Saksi Andal di Kapuas dan Pulpis, Durrasyid: Tidak Boleh Takut Hadapi Ancaman

KUALA KAPUAS, Kalteng.co – Tim Pemenangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Kalteng, Willy M Yoseph dan Habib Ismail Bin Yahya (Willy-Habib), menggelar Training of Trainers (ToT) di Kabupaten Kapuas, Senin (7/10/2024). Pelatihan melibatkan 50 calon trainer dari Kabupaten Kapuas dan Pulang Pisau (Pulpis) untuk memperkuat pengawasan Pemilu 2024.

Humas Tim Willy-Habib, Syahrudin Durrasyid, menjelaskan, tujuan utama dari ToT ini adalah membekali para calon trainer dengan keterampilan merekrut saksi-saksi handal yang akan bertugas mengawasi jalannya pemungutan suara di tempat pemungutan suara (TPS).

“Dari 50 peserta yang hadir, 34 di antaranya berasal dari 17 kecamatan di Kapuas, sedangkan 16 peserta lainnya berasal dari 8 kecamatan di Pulang Pisau,” jelas Syahrudin, Senin (7/10/2024).

Syahrudin menegaskan, peran saksi sangat vital dalam memastikan kinerja petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) berjalan sesuai dengan prinsip jujur dan adil, sebagaimana diatur dalam UU Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu.

“Saksi-saksi ini nantinya harus berani bersuara jika ada hal yang tidak sesuai, tidak boleh takut menghadapi ancaman, dan mereka harus aktif mengawasi proses pemungutan suara,” lanjutnya.

Ia menekankan, saksi tidak boleh menandatangani hasil pemungutan suara yang melanggar aturan. “Jika ada penyimpangan, saksi harus berani menolak untuk menandatangani dokumen yang tidak sesuai dengan aturan hukum,” tegas Syahrudin.

Dengan pelatihan ini, Tim Willy-Habib berharap dapat mencegah berbagai bentuk kecurangan yang mungkin terjadi. “Kami tidak ingin suara rakyat yang mendukung Willy-Habib hilang atau dialihkan kepada calon lain. Ini adalah langkah strategis untuk menjaga dan mengamankan suara masyarakat,” ujar Syahrudin.

Syahrudin juga mengingatkan bahwa kecurangan dalam Pemilu merupakan bentuk pengkhianatan terhadap kepercayaan publik. “Menghilangkan suara rakyat berarti mencederai kepercayaan mereka. Ini tentu sangat menyakitkan dan merusak integritas demokrasi kita,” katanya.

Selain Syahrudin, pelatihan tersebut juga dipandu beberapa trainer yaitu Anggoro, Elisa, dan dr. Tatang.(pra)

EDITOR: TOPAN

Related Articles

Back to top button