Pangkalan Bun

KPPN Pangkalan Bun Rilis Kinerja Pelaksanaan APBN

PANGKALAN BUN, Kalteng.co – Jajaran KPPN Pangkalan Bun kembali menggelar rilis terkait kinerja pelaksanaan APBN. Kali bersama dengan fiskal regional lingkup wilayah kerjanya. Diantaranya Kabupaten Kotawaringin Barat, Sukamara, dan Kabupaten Lamandau.

Fiskal sendiri merupakan seluruh anggaran pendapatan dan belanja pemerintah. Baik yang bersumber dari APBN maupun APBD, pada lingkup Sampai dengan 31 Oktober 2022.

Untuk realisasi Pendapatan APBN Lingkup KPPN Pangkalan Bun  mencapai Rp2.388,20 miliar atau mengalami penurunan sebesar Rp67,56 miliar (-0,72 persen, yoy). Penurunan terbesar disumbang oleh bea masuk Rp0.8 miliar (-86 persen, yoy).

Kenaikan terbesar disumbang pertumbuhan penerimaan berasal dari komponen penerimaan perpajakan, yaitu penerimaan PPh yang naik sebesar Rp473,12 miliar (73,87 persen, yoy) dan Bea Keluar yang naik sebesar Rp216,38 miliar (52,38 persen, yoy). Hal ini disampaikan Kepala KPPN Pangkalan Bun Indra Karunia Dewanti, Rabu (30/11/2022).

Menurutnya, peningkatan penerimaan PPh masih didominasi oleh penerimaan PPh 25/29 Badan yang mencatat kenaikan setoran PPh pasal 25/29 Badan yang tinggi.

Penerimaan PPN mengalami pertumbuhan negatif yaitu minus Rp 75,74 miliar (-12,93 persen, yoy), karena meskipun terjadi peningkatan setoran PPN yang signifikan sebagai dampak pemulihan ekonomi.

Tentunya dengan kegiatan usaha yang sudah mulai membaik, namun mengalami koreksi yang cukup besar dengan pemberian insentif pemerintah berupa restitusi PPN melalui pengembalian pendahuluan.

Hal ini dilakukan untuk mendorong kegiatan usaha wajib pajak dalam rangka percepatan pemulihan ekonomi regional. Penerimaan PBB masih mengalami penurunan sebesar Rp 0,58 miliar atau -1,30 persen (yoy) karena belum seluruhnya SPPT PBB tahun 2022 dibayar.

Pajak Lainnya turun sebesar -4,80 persen (yoy) karena penurunan penjualan benda materei akibat kenaikan threshold pengenaan materei.

“Pada penerimaan Bea Keluar sebesar Rp629,46 miliar didominasi oleh Ekspor CPO dan Turunannya sebesar 54 persen. Sedangkan penerimaan Bea Masuk sebesar Rp0,12 miliar diperoleh dari Impor yang didominasi oleh ASPAL sebesar 69 persen. Realisasi penerimaan negara bukan pajak (PNBP) sampai akhir Oktober 2022 mencapai Rp32,05 miliar atau mengalami kenaikan Rp11,73 miliar (57,72 persen, yoy) dengan kontribusi terbesar dari KSOP Kumai sebesar 39,2 persen,” katanya.

Pada sisi lain, realisasi Belanja APBN Lingkup KPPN Pangkalan Bun s.d. 31 Oktober 2022 mencapai Rp720,35 miliar. Secara nominal mengalami penurunan Rp11,02 miliar atau sebesar -1,50 persen (yoy). Kontributor utama penurunan adalah Belanja Modal yang turun -54,26 persen (yoy) dan Transfer DAK Fisik yang turun sebesar -22,42 persen (yoy).

1 2Laman berikutnya

Related Articles

Back to top button