Dukung SDA Hewani, Mahasiswa FH UPR Pelajari Budidaya Madu Kelulut
PALANGKA RAYA, Kalteng.co – Dalam rangka melaksanakan tugas akhir yang dituntut untuk terjun langsung mempelajari pengelolaan Sumber Daya Alam (SDA) yang dikelola oleh masyarakat, Fakultas Hukum Universitas Palangka Raya (FH UPR) yang tergabung dalam kelompok belajar mengunjungi salah satu lokasi budidaya Madu kelulut Must Yoan Farm, Kelurahan Kelampangan, kota Palangka Raya, belum lama ini.
Dalam kesempatan tersebut, Attica Sitanggang selaku salah satu mahasiswa FH UPR kepada Kalteng.co menyampaikan, FH UPR juga turut serta dalam pembudidayaan Madu Kelulut, mulai dari proses awal, pengelolaan hasil, pemasaran hingga distribusi.
“Saat berkunjung kelokasi Budidaya Madu Must Yoan Farm, kita dipandu langsung oleh pemilik usaha yakni pak Yoanes Budiyana. Sebagaimana kita tahu, SDA merupakan segala sesuatu yang berasal dari alam dan dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia, salah satunya ialah Madu Kelulut yang tergolong dalam SDA hewani yaitu lebah kelulut. Hal tersebutlah yang menjadi dasar dari kelompok belajar FH UPR turun langsung kelapangan guna melaksanakan tugas akhir,” ucapnya.
Atiica juga mengatakan, pembudidayaan Madu Kelulut Must Yoan Farm sangat memperhatikan kondisi lingkungan dengan cara tidak mengekspolitasi hutan sebagai tempat pengambilan bahan seperti kayu-kayu untuk sarang lebah.
kayu tersebut diambil dengan memperhatikan regulasi pemerintah, guna mendukung keberlanjutan seperti amanat dari Nomor 5 Tahun 1990 Tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati Dan Ekosistemnya Pada Pasal 1 Ayat (2) Disebutkan Bahwa Konservasi Sumber Daya Alam Hayati Adalah Pengelolaan yang Pemanfaatannya dilakukan secara bijaksana, untuk menjamin kesinambungan persediaannya dengan tetap memelihara dan meningkatkan kualitas keanekaragaman dan nilainya.
“Pembudidayaan lebah kelulut sudah dilakukan oleh Moat Yoan Farm sejak 2017 dan masih berlangsung hingga saat ini. Latar belakang dari pembudidayaan Madu Kelulut ini merupakan buah pikiran pak Budiyana yang melihat Kalteng sebagai salah satu provinsi yang kaya akan SDA. Namun sayang sekali masyarakat asli belum menyentuh dan mengenal pembudidayaan lebah kelulut, sehingga dengan berbekal pengetahuan yang didapat secara otodidak, pak budiyana membuka Must Yoan Farm dan memulai pembudidayaan lebah kelulut,” ujarnya
Dijelaskan bahwa Madu Kelulut merupakan madu yang berasal dari lebah tanpa sengat Trigona Itama dari suku meliponini yang dijelaskan memiliki segudang manfaat seperti menjaga imunitas tubuh, menyeimbangkan kolestrol, menangkal radikal bebas dan banyak manfaat lainnya.
“Banyak manfaat yang bisa dirasakan saat mengkonsumsi Madu Kelulut. Sedangkan dalam pengambilan/panen madu harus dilakukan sesuai standar yakni dengan pengambilan madu disiang hari agar para pemanen madu tidak menggunakan api dalam proses pengambilan dimana hal tersebut dapat membahayakan habitat lebah,” tandasnya.
Kendati demikian, sambungnya, kedepannya masyarakat diharapkan mampu pemanfaatan dan mengolah hasil hutan salah satunya sebagai penghasil madu yang memiliki nilai ekonomis serta mampu menjadi penghasilan masyarakat.
Disisi lain, Dekan FH UPR, Prof Dr. H. Suriansyah Murhaini, SH, MH, menegaskan bahwa FH UPR siap mendukung kegiatan-kegiatan mahasiswa, baik secara akademik maupun non-akademik, dimana hal tersebut merupakan komitmen FH UPR dalam mewujudkan Sumber Daya Manusia (SDM) berkualitas, sekaligus mensukseskan program Merdeka Belajar dan Kampus Merdeka (MBKM).(ina)