PALANGKA RAYA, Kalteng.co – Guru Besar bidang Pariwisata di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Palangka Raya (Fisip UPR), Prof. Bhayu Rhama, ST, MBA, Ph.D., menegaskan, sektor pariwisata memiliki keterkaitan lintas disiplin ilmu dan harus dikembangkan sebagai bidang unggulan berbasis ilmu terapan.
Menurutnya, pengembangan pariwisata tidak dapat berjalan sendiri, melainkan membutuhkan sinergi dengan berbagai pihak, baik dari lingkungan akademik maupun sektor lainnya.
“Kami aktif berkoordinasi dan berdiskusi dengan para Guru Besar tidak hanya dari internal UPR, tetapi juga dari sejumlah perguruan tinggi lainnya, seperti IAIN, IAAN, IAKN, dan berbagai institusi lainnya. Kolaborasi ini penting untuk memastikan bahwa pariwisata dapat berkembang menjadi sektor ekonomi yang berkelanjutan,” ucap Bhayu, saat dikonfirmasi awak media di Gedung FISIP UPR, belum lama ini.
Kendati demikian, ia berharap sektor pariwisata di Kota Palangka Raya dan Provinsi Kalimantan Tengah dapat tumbuh lebih pesat dan memiliki daya saing tinggi.
“Dengan potensi alam dan budaya yang kaya, pariwisata seharusnya bisa menjadi salah satu pilar utama perekonomian daerah, tidak hanya sekadar sektor pendukung,” ujarnya.
Ia juga menekankan bahwa selama ini ekonomi Kalteng masih sangat bergantung pada sumber daya alam (SDA), seperti pertambangan, perkebunan, dan kehutanan. Padahal, sektor ini memiliki keterbatasan dan dampak lingkungan yang harus diperhitungkan.
“Oleh karena itu, penguatan pariwisata sebagai sumber pendapatan baru yang lebih berkelanjutan harus menjadi fokus utama dalam pembangunan daerah. Apalagi Pariwisata bukan hanya soal hiburan atau rekreasi, tetapi juga industri besar yang bisa menciptakan lapangan kerja, meningkatkan pendapatan daerah, serta mendorong pertumbuhan ekonomi berbasis kearifan lokal dan kelestarian lingkungan,” pungkasnya.(Ina) EDITOR: TOPAN