Peningkatan Soft Skill dan Hard Skill Kunci Menghadapi Persaingan Dunia Kerja
PALANGKA RAYA, Kalteng.co – Rektor Universitas Palangka Raya (UPR), Prof. Dr. Ir. Salampak, M.S. menilai bahwa peningkatan soft skill dan hard skill mahasiswa UPR merupakan salah satu kunci dalam menghadapi berbagai tantangan kedepan, salah satunya yanki dunia kerja.
Hal ini disampaikan Salampak, saat dikonfirmasi Kalteng.co via Whatsapp, Jumat (22/9/2023). Menurutnya, soft skill dan hard skill sangat dibutuhkan dunia kerja, dimana penerapan soft skill meliputi kemampuan komunikasi, kemampuan menyelesaikan masalah, kemampuan menggunakan teknologi, pemikiran kreatif dan inovatif, serta kemampuan menulis dan mengadakan riset.
“Saat ini dunia kerja mulai melihat bahwa bukan hanya kemampuan akademis saja yang harus dicapai tetapi juga kemampuan cognitive skills yaitu bagaimana kita belajar, mengingat, memecahkan masalah, dan memperhatikan sesuatu dalam memproses informasi baru,” ucapnya.
Dijelaskan bahwa mahasiswa memiliki kesempatan untuk mengasah kemampuan sesuai dengan bakat dan minat, serta berpotensi dalam memperoleh pengalaman dan jaringan melalui program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).
“Program ini sebagai batu loncatan dalam langkah mendukung mahasiswa UPR dalam mempersiapkan dan mendukung persiapan strategi di dunian kerja dan usaha, selain itu mahasiswa akan saling berkenalan dan menjalin komunikasi dengan berbagai macam orang dari berbagai latar belakang dengan segala perbedaan komunikasi mapun karakter,” ujarnya.
Kendati demikian, UPR berencana mempersiapkan pengelolaan untuk kewirausahaan sebagai bentuk dukungan/kontribusi untuk ruang display terhadap mahasiswa UPR yang mempunyai wirausaha sebagai tempat mahasiswa untuk menampilkan hasil produk seperti fashion seperti kaos dengan tulisan unik, minuman dan makanan, sehingga menjadi manfaat bagi semua.
“Ini merupakan bagian daripada upaya untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul dan berkualitas. Sehingga ketika luluh dari UPR, para mahasiswa tidak hanya dibekali ilmu secara akademik tetapi non-akademik sebagai nilai plus dalam menghadapi persaingan dunia kerja,” pungkasnya.(ina)
