Habib Ismail Bin Yahya Janji Kembalikan Tunjangan Kinerja Daerah (TKD) dan TPP Guru
PALANGKA RAYA, Kalteng.co – Bakal Calon Wakil Gubernur Kalimantan Tengah 2025-2030, Habib Ismail Bin Yahya, berkomitmen untuk mengembalikan Tunjangan Kinerja Daerah (TKD) dan Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP) bagi para guru. Langkah ini merupakan upaya untuk memperbaiki kesejahteraan guru yang sempat terdampak kebijakan penghapusan tunjangan oleh Pemerintah Provinsi.
Dalam sebuah forum yang bertajuk “Ku Desak Willy – Habib” di Palangka Raya Kamis (12/9/2024), Habib Ismail menegaskan, bahwa pengembalian tunjangan bagi guru adalah bentuk penghargaan atas dedikasi mereka dalam mencerdaskan anak bangsa.
“Kami akan mengembalikan tunjangan daerah bagi para guru dan kami pastikan bahwa ini bisa dilakukan. Guru memiliki peran penting dalam membentuk generasi yang kuat dan cerdas untuk masa depan Indonesia,” tegas pria yang akrab disapa “Abah” ini.
Habib Ismail menjelaskan, bahwa keputusan ini didasari oleh penghargaan yang tinggi terhadap peran guru, yang dianggapnya sebagai investasi jangka panjang untuk pembangunan Kalimantan Tengah. Menurutnya, kesejahteraan guru akan meningkatkan kualitas pendidikan dan berdampak positif bagi generasi mendatang.
“Penghargaan terhadap jasa guru bukan hanya soal gaji, tetapi ini adalah investasi jangka panjang untuk masa depan Kalimantan Tengah,” jelasnya.
Selain memperjuangkan hak-hak guru PNS, Habib Ismail juga berkomitmen untuk memperhatikan kesejahteraan guru honorer, terutama yang bertugas di daerah terpencil di Kalimantan Tengah. Ia menekankan, pentingnya memberikan upah yang layak bagi para guru honorer agar mereka tetap semangat dalam menjalankan tugasnya.
“Kami akan memastikan bahwa guru honorer, terutama yang bekerja di daerah-daerah terpencil, mendapatkan gaji yang layak. Ini penting agar mereka bisa fokus dalam mendidik generasi penerus tanpa harus khawatir soal kebutuhan hidup sehari-hari,” katanya.
Sumarni, seorang guru honorer berusia 28 tahun yang mengajar di PAUD Bhakti, Kecamatan Telawang, Kabupaten Kotawaringin Timur, menyampaikan harapannya agar pemerintah lebih memperhatikan kesejahteraan guru, khususnya guru honorer. Selama lima tahun mengabdi, ia hanya menerima gaji sebesar Rp 1.550.000 per bulan, yang berasal dari dana desa dan CSR perusahaan setempat. Gaji ini jauh di bawah Upah Minimum Regional (UMR) Kabupaten Kotawaringin Timur yang mencapai Rp 3,3 juta.
“Kalau bisa, semua guru lebih diperhatikan, tidak hanya yang mengajar di sekolah negeri saja, tetapi juga yang di sekolah swasta dan di berbagai jenjang pendidikan, dari PAUD sampai SMA,” ungkap Sumarni.
Sebagai bagian dari pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Tengah dalam Pilkada 2024, Habib Ismail Bin Yahya dan Willy M. Yoseph berkomitmen untuk meningkatkan kesejahteraan guru, baik PNS maupun honorer. Program pengembalian tunjangan kinerja dan tambahan penghasilan ini diharapkan mampu mengembalikan semangat para guru dalam menjalankan tugas mulianya.
“Guru adalah pilar utama pendidikan. Kami berkomitmen untuk terus memperjuangkan kesejahteraan mereka agar kualitas pendidikan di Kalimantan Tengah semakin baik,” pungkas Habib Ismail. (pra)
EDITOR : TOPAN