Harap Ramadan 1446 H Jadi Momentum Penguatan Spiritualitas dan Kepedulian Sosial

JAKARTA, Kalteng.co – Anggota Komisi V DPR RI dari Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN), Muhammad Syauqie, S.Hut., mengungkapkan harapannya agar bulan suci Ramadan 1446 H/2025 M menjadi momentum bagi umat Islam untuk memperkuat spiritualitas dan meningkatkan kepedulian sosial terhadap sesama.







Menurutnya, Ramadan bukan sekadar bulan ibadah dan puasa, tetapi juga saat yang tepat untuk merefleksikan diri, mempererat kebersamaan, serta memperkuat nilai-nilai kemanusiaan dan solidaritas. “Bulan Ramadan mengajarkan kita untuk menahan diri, memperbanyak ibadah, dan yang tidak kalah penting adalah berbagi dengan sesama. Inilah saatnya kita lebih peka terhadap kondisi saudara-saudara kita yang membutuhkan,” ujarnya di Jakarta, Rabu (5/3/2025).
Syauqie juga menyoroti pentingnya peran Ramadan dalam membangun karakter masyarakat yang lebih baik, terutama dalam menghadapi berbagai tantangan sosial dan ekonomi.










“Banyak masyarakat kita yang masih berjuang menghadapi kesulitan ekonomi. Oleh karena itu, spirit Ramadan ini hendaknya dapat kita manfaatkan untuk memperkuat rasa empati dan solidaritas, baik melalui kegiatan berbagi, santunan, maupun upaya nyata lainnya untuk membantu mereka yang kurang mampu,” tambahnya.
Selain itu, ia menegaskan bahwa momentum Ramadan juga dapat menjadi sarana bagi pemerintah dan masyarakat untuk semakin bersinergi dalam mewujudkan kesejahteraan. “Pemerintah memiliki peran penting dalam menjaga stabilitas harga kebutuhan pokok selama Ramadan, sehingga masyarakat tidak terbebani dengan lonjakan harga yang berlebihan. Di sisi lain, kita sebagai warga juga bisa berkontribusi dengan menanamkan budaya konsumsi yang bijak dan tidak berlebihan,” jelasnya.
Lebih lanjut, Syauqie mengajak seluruh elemen masyarakat untuk menjadikan Ramadan sebagai sarana memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa. “Dengan semangat kebersamaan dan kepedulian sosial yang kita bangun selama Ramadan, saya yakin kita bisa semakin memperkokoh persatuan, terutama di tengah tantangan zaman yang semakin kompleks,” tutupnya. (pra)
EDITOR : TOPAN