POLITIKA

Harga Beras Masih Tinggi, Ini Tanggapan Politisi Golkar Kalteng Mukhtarudin

JAKARTA, Kalteng.co – Harga beras di sejumlah wilayah Indonesia masih tinggi, di sisi lain pengadaan impor masih terus berlanjut.

Menyikapi hal itu, Anggota DPR RI Dapil Kalimantan Tengah (Kalteng) Mukhtarudin mendorong Kementerian Pertanian (Kementan) di samping memberikan bimbingan teknologi untuk meningkatkan dan memulihkan kembali produksi gabah dalam negeri, juga menampung produksi gabah para petani,

Artinya, kata Mukhtarudin, pemerintah, dalam hal ini Kementan bersama pemangku kepentingan lainnya, dapat menghitung secara cermat kebutuhan beras dalam negeri.

“Serta mengawasi secara ketat pendistribusian dan harga beras di pasaran,” kata Mukhtarudin, Jumat 12 Januari 2024.

Politisi Golkar asal Pangkalan Bun Kalteng ini juga mendorong Bulog untuk menstabilkan harga beras di pasaran dengan melakukan operasi pasar, sembari mendorong pemerintah menurunkan biaya produksi.

https://kalteng.co https://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.co

“Hal ini mengingat biaya input produksi yang masih mahal seperti biaya pupuk,” imbuh Mukhtarudin.

Kendati demikian, pemerintah harus memperhatikan kebijakan menyangkut pengadaan beras dalam negeri. Ini di karenakan pasar global yang ikut terkena dampak menaikkan harga akibat isu pangan global.

“Jadi, harus memperhatikan faktor-faktor yang menjadi penyebab masih tingginya harga beras di Indonesia, dan segera menyelesaikan permasalahan tersebut agar harga beras kembali stabil sesuai ketetapan harga eceran tertinggi,” pesan Mukhtarudin.

Untuk diketahui, sebelumnya Kepala Dinas Ketahanan Pangan (Dishanpang) Kalteng , Riza Rahmadi menyampaikan, jika tiga program pemerintah baik pusat maupun provinsi berkontribusi positif dalam upaya menjaga stabilitas harga beras.

Tiga program ini, dua diantaranya dari pemerintah pusat yakni Program Beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) dan Program Bantuan Pangan, dan satu program lainnya dari Pemerintah Provinsi adalah Program Beras Subsidi untuk masyarakat.

“Melalui pelaksanaan program-program ini, masyarakat mendapatkan akses terhadap beras berkualitas dengan harga terjangkau baik beras SPHP maupun subsidi pemprov,” kata Riza.

Sedangkan melalui bantuan pangan, sebanyak 110.021 masyarakat penerima mendapatkan bantuan beras sebanyak 10 kilogram setiap bulannya yakni September-November 2023 serta rencananya diperpanjang hingga Maret 2024.

“Program-program tersebut sejauh ini berjalan cukup baik dan efektif, sehingga membantu menahan laju harga di pasaran. Terlebih di sisi lain kita sudah mulai memasuki masa tanam padi lagi,” pungkas Riza Rahmadi.

Berdasarkan perkembangan harga Dishanpang himpun baik di Pasar Besar Palangka Raya maupun Pasar PPM Sampit, harga beras medium berkisar Rp13.250-14.000 per kilogram dan beras premium Rp16.000 per kilogram. (pra)

Related Articles

Back to top button