METROPOLISPOLITIKA

Langkah Dewasa Fairid Naparin, Mundur dari Bursa Ketua Golkar Kalteng Demi Jaga Harmoni Internal Partai

PALANGKA RAYA, Kalteng.co – Menjelang pelaksanaan Musyawarah Daerah (Musda) XI Partai Golkar Kalteng, suasana konsolidasi internal semakin menguat. Di tengah proses tersebut, Ketua DPD Partai Golkar Palangka Raya, Fairid Naparin, memilih mengambil sikap yang dinilai mencerminkan kedewasaan politik dan loyalitas terhadap keputusan organisasi.

Tidak mengikuti bursa calon Ketua DPD Partai Golkar Kalteng, menurut Fairid, merupakan pilihan yang diambil setelah mempertimbangkan berbagai masukan, termasuk arahan langsung dari Ketua Umum DPP Partai Golkar, Bahlil Lahadalia. Meski sebelumnya sejumlah DPD sempat memberikan dukungan, ia menegaskan bahwa setiap langkah harus sejalan dengan garis kebijakan partai.

Fairid menjelaskan, keputusan tersebut berangkat dari komitmennya menjaga keharmonisan internal serta mengutamakan soliditas kader Golkar di Kalimantan Tengah.

“Ketika dinamika politik muncul, itu hal biasa. Tetapi sebagai kader, kita harus mengikuti arahan Ketua Umum dan mempertimbangkan kepentingan partai yang lebih besar. Karena itu, saya tidak mendaftarkan diri sebagai calon ketua,” ujarnya kepada awak media usai pembukaan Musda XI di Ballroom Swissbell Hotel Danum, Sabtu (27/11/2025).

Meski tidak maju sebagai kandidat ketua, Fairid tetap membuka diri untuk menjalankan tugas lain jika dipercaya struktur organisasi. Ia menyebut kemungkinan besar akan dipercaya sebagai sekretaris DPD jika memang mendapatkan mandat.

“Insya Allah kalau ada amanah lain, terutama sekretaris, saya siap menjalankan. Saya tetap berkomitmen untuk memberikan yang terbaik bagi partai,” ungkapnya.

Wali Kota Palangka Raya dua periode tersebut menilai bahwa Golkar adalah partai dengan mekanisme yang matang, sehingga dinamika seperti ini merupakan bagian dari proses demokrasi internal. Menurutnya, perbedaan pandangan maupun kontestasi selalu berakhir pada semangat kebersamaan.

“Golkar adalah partai yang sudah dewasa. Apapun dinamika di dalam, pada akhirnya kita tetap bersatu dan menjaga kekompakan,” katanya.

Sebagai kader, Fairid menegaskan kesiapannya untuk mengikuti seluruh keputusan partai, meski secara pribadi bisa saja memiliki pandangan berbeda. Loyalitas terhadap keputusan kolektif menjadi prinsip yang ia pegang teguh.

“Sebagai kader, apapun keputusan partai harus kita ikuti. Suka tidak suka, itu bagian dari komitmen,” tegasnya.

Ia menutup pernyataan dengan memastikan bahwa keputusannya diambil dengan penuh keikhlasan demi menjaga kehormatan Partai Golkar.

“Yang jelas, saya ikhlas menjalani keputusan ini demi menjaga nama baik dan kebesaran Golkar,” pungkasnya. (pra)

EDITOR: TOPAN

Related Articles

Back to top button