Sampit

Atasi Karhutla di Masa Pandemi

SAMPIT-Sekretaris Daerah (Sekda) Kotawaringin Timur, Halikinnor meminta pihak kecamatan untuk membuat posko Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla). Hal ini penting guna memberikan laporan terkini terkait ada atau tidak adanya karhutla diwilayah kecamatan masing-masing.

“Ditengah kesibukan kita dalam menghadapi pandemi Covid-19 jangan lupa kita juga memiliki sebuah pekerjaan besar dalam rangka mengantisipasi kebakaran lahan dan hutan,” ungkap Halikinnor saat mengunjungi posko karhutla di Kecamatan Parenggean, belum lama ini.

Dikatakan Sekda, dalam mengantisipasi karhutla langkah pertama yang dilakukan yakni manajemen lapangan harus terkonsolidasi dan terkoordinasi dengan baik. Untuk itu diharapkan, semua pemakung kepentingan di tingkat kecamatan harus bekerjasama dalam mengatasi hal tersebut.

Selain itu, Halikinnor juga meminta, kepada pihak kecamatan, kelurahaan dan desa untuk terus melakukan sosialisasi. Salah satunya berkoordinasi dengan pihak kabupaten terkait komitmen dalam menidirikan posko karhutla. Hal ini dinilai sangat penting dalanm upaya pencegahan kebakaran hutan dan lahan diwilayah masing-masing.

“Pencegahan karhutla tetap harus dilakukan, meskipun saat ini kondisi cuaca di Kotim masih turun hujan,” tandasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan, Rihel mengatakan, bahwa pihaknya telah mempersiapkan satu unit armada baru pemadam kebakaran jenis Ayaxx dari pengadaan BDH DR APBD Kotim.
“Ada lima unit armada untuk karhutla tahun ini. Yang baru ada 1 untuk pihak kita dan 4 di BPBD,” ungkap Rihel.

Selain itu, dia mengatakan, pihaknya telah bersiap-siap menghadpi situasi kedepannya. Namun dikatakannya, ia berharap bahwa tahun ini karhutla tidak separah tahun sebelumnya, kalau bisa tidak ada terjadi karhutla.

“Di prediksi tahun ini merupakan musim kemarau basah, meski tidak sebasah tahun 2016 dan 2017,” tandasnya.
Berdasarkan data dari BMKG Stasiun bandar udara H Asan Sampit memprediksi frekuensi musim kemarau di Kalimantan Tengah (Kalteng), khusunya di Kotim tidak akan berlangsung lama. (sli)

Related Articles

Back to top button