Sampit

Kotim Tingkatkan Status Menjadi Tanggap Darurat Banjir

SAMPIT,kalteng.co – Untuk mengoptimalkan penanganan banjir yang terjadi di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) pemerintah daerah meningkatkan status siaga banjir menjadi tanggap darurat banjir. Penetapan ini untuk mengantisipasi banjir kembali meningkat.

https://kalteng.co

“Pemerintah Kabupaten Kotim meningkatkan status siaga banjir menjadi tanggap darurat banjir, status ini ditetapkan hingga 14 hari ke depan. Dengan peningkatan status ini, kita bisa mengoptimalkan semua potensi yang ada dalam untuk membantu korban banjir yang terjadi beberapa wilayah di daerah ini,” kata Asisten Administrasi Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah Kabupaten Kotim Alang Arianto, usai rapat koordinasi, Jumat (19/11).

https://kalteng.cohttps://kalteng.co

Menurutnya peningkatan status menjadi tanggap darurat banjir itu bertujuan agar pemerintah daerah memiliki dasar hukum dalam penggunaan anggaran untuk membantu korban banjir, kerena pemerintah daerah mempunyai alokasi anggaran untuk penanganan bencana melalui belanja tidak terduga.

“Alokasi anggaran tersebut dapat dioptimalkan pemanfaatannya kalau status sudah ditetapkan menjadi tanggap darurat banjir, Selain itu juga penetapan tanggap darurat ini juga untuk mengantisipasi banjir yang akan terjadi dibeberapa wilayah Kabupaten Kotim ini, apalagi potensi hujan dalam benerapa hari ini meningkat,” ujar Alang.

https://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.co

Peningkatan status tersebut juga mengacu pada saran Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofi sika (BMKG) Bandara Haji Asan Sampit agar pemerintah daerah tetap mewaspadai terhadap banjir. Pasalnya saat ini Kabupaten Kotim masih berpotensi akan terjadi banjir lantaran hujan diperkirakan dengan intensitas ringan hingga sedang masih akan terjadi hingga pertengahan Desember mendatang.

Ia juga menyampaikan bahwa data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kotim, ada empat Kecamatan yang dilanda banjir saat ini dengan ketinggian air bervariasi antara 20 cm hingga 1,5 meter yaitu Kecamatan Kota Besi, Cempaga, Cempaga Hulu dan Parenggean. Dan terdapat 1.981 rumah terdampak banjir yang dihuni 2.737 kepala keluarga dengan 8.883 jiwa.

“Kalau banjir yang cukup parah terjadi di Desa Sudan dan Parit Kecamatan Cempaga Hulu serta Desa Rubung Buyung Patai Kecamatan Cempaga. Bahkan di Desa Sudan terdapat 283 kepala keluarga harus mengungsi karena banjir mencapai 1,5 meter,” sampai Alang. “Bantuan sudah disalurkan untuk membantu korban banjir, dan tim kesehatan juga sudah diturunkan untuk mengecek kesehatan warga agar mereka tidak terserang penyakit. Kami juga berharap bantuan dari perusahaan perkebunan kelapa sawit yang beroperasi di sekitar wilayah yang terdampak banjir untuk membantu masyarakat melalui bantuan CSRnya,” tutupnya. (bah/ans)

Related Articles

Back to top button