PALANGKA RAYA, Kalteng.co – Banjir yang melanda Kelurahan Kalampangan tidak hanya menyebabkan kerugian besar di sektor pertanian, tetapi juga menimbulkan risiko kesehatan bagi masyarakat, terutama lansia. Menyikapi hal ini, Lurah Kalampangan, Yunita Martina, turun langsung ke lapangan untuk meninjau kondisi warganya serta memastikan langkah-langkah mitigasi yang diperlukan.
Dalam kunjungannya, Selasa (18/03/2025) Yunita Martina menyoroti pentingnya perhatian terhadap kelompok rentan, seperti lansia, yang lebih mudah terserang penyakit akibat dampak banjir. Kondisi lingkungan yang lembab dan air yang tergenang dalam waktu lama dapat menjadi sumber berbagai penyakit, seperti infeksi kulit, diare, hingga penyakit pernapasan.
Guna mengantisipasi potensi wabah penyakit, pihak Kelurahan Kalampangan telah berkoordinasi dengan Puskesmas setempat. Langkah konkret yang telah diambil meliputi pendampingan, pengawasan, serta pemeriksaan kesehatan bagi warga terdampak.
Tenaga medis dari Puskesmas bersama aparat kelurahan turun langsung ke lapangan untuk memantau kondisi kesehatan masyarakat, memberikan layanan medis, serta melakukan edukasi mengenai pentingnya menjaga kebersihan dan kesehatan di tengah situasi darurat ini.
Banjir yang terjadi telah berdampak pada 649 warga, dengan sebagian besar di antaranya mengalami kesulitan dalam aktivitas sehari-hari. Selain itu, sektor pertanian yang menjadi tulang punggung perekonomian warga juga mengalami pukulan berat. Tercatat sekitar 30 hektare lahan pertanian terdampak banjir, mengakibatkan tanaman gagal panen dan menimbulkan kerugian besar bagi para petani.
“Kami terus memantau perkembangan situasi ini. Selain memberikan perhatian pada kesehatan warga, kami juga mencari solusi terbaik bagi para petani yang mengalami kerugian. Diharapkan ada bantuan yang bisa diberikan untuk meringankan beban mereka,” ujar Yunita Martina.
Pemerintah kelurahan bersama dinas terkait juga sedang mengupayakan bantuan berupa logistik dan dukungan bagi warga terdampak, termasuk distribusi kebutuhan pokok serta penyediaan layanan kesehatan yang lebih intensif. Langkah-langkah ini diharapkan dapat membantu warga bertahan dalam kondisi sulit serta mempercepat pemulihan pasca-banjir.
Banjir di Kelurahan Kalampangan menjadi pengingat bahwa kesiapsiagaan dan respons cepat sangat diperlukan dalam menghadapi bencana. Dengan sinergi antara pemerintah, tenaga medis, dan masyarakat, diharapkan dampak buruk dari bencana ini dapat diminimalisir dan kehidupan warga dapat segera kembali normal. (pra)
EDITOR : TOPAN