KALTENG.CO-Catatan gemilang Persib Bandung di kancah domestik dan Asia belum menunjukkan tanda-tanda akan berhenti.
Dalam lanjutan laga Super League pekan ke-10 yang digelar di markas kebanggaan mereka, Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Senin (27/10/2025), tim asuhan Bojan Hodak kembali mempertontonkan definisi sesungguhnya dari mental juara.
Menghadapi Persis Solo, Pangeran Biru sukses menutup laga dengan kemenangan meyakinkan 2-0, sebuah hasil yang terasa lebih dramatis mengingat mereka harus bermain dengan sepuluh pemain sejak pertengahan babak pertama.
Kemenangan ini secara fantastis memperpanjang tren positif Persib menjadi empat kemenangan beruntun—dua diraih di ajang bergengsi AFC Champions League Two dan dua di kompetisi Super League.
Lucho Buka Keunggulan, Drama VAR Menyusul
Bermain di hadapan puluhan ribu Bobotoh yang memadati GBLA, Persib langsung menggebrak. Intensitas tinggi sudah terasa sejak menit pertama, dibuktikan dengan agresivitas Beckham Putra yang tiga kali mengirim umpan silang berbahaya.
Tekanan gencar Persib akhirnya membuahkan hasil di menit ke-12. Berawal dari build-up yang apik antara Ramon Tanque dan Luciano Guachocea (Lucho), bola liar hasil benturan bek lawan langsung disambar dengan tendangan voli keras oleh Lucho. Bola melesat tak terbendung ke gawang, membuat GBLA bergemuruh menyambut keunggulan 1-0.
Sayangnya, drama pahit segera menyelimuti keunggulan Persib. Pada menit ke-28, wasit menggunakan teknologi Video Assistant Referee (VAR) untuk meninjau pelanggaran keras yang dilakukan Lucho. Hasilnya, wasit memutuskan mengeluarkan kartu merah langsung untuk sang pencetak gol.
Situasi bertambah panas saat VAR kembali berperan di menit ke-44, menganulir gol sundulan Ramon Tanque karena dianggap handball dalam prosesnya. Meski demikian, Persib berhasil mempertahankan keunggulan 1-0 hingga turun minum, menunjukkan semangat juang yang tak tergoyahkan.
Uilliam Barros Menggandakan, Pertahanan Persib Jadi Tembok
Memasuki babak kedua, meskipun hanya tersisa 10 pemain, Persib tidak mengendurkan serangan. Mereka tampil lebih disiplin dan sangat efisien.
Hanya berselang empat menit setelah jeda, tepatnya pada menit ke-49, Uilliam Barros berhasil menggandakan keunggulan. Memanfaatkan bola muntah di depan gawang hasil skema serangan yang cepat, Barros melesakkan sepakan jarak dekat yang tak mampu diantisipasi kiper Persis. Skor 2-0, dan publik GBLA kembali bersorak lega.
Pelatih Bojan Hodak dengan cerdik melakukan beberapa perubahan taktik untuk menjaga keseimbangan tim. Masuknya pemain berpengalaman seperti Thom Haye, Andrew Jung, dan Febri Hariyadi menggantikan Beckham, Barros, dan Eliano Reijnders membuat Persib tetap agresif sekaligus solid di lini belakang.
Hingga peluit panjang dibunyikan, skor 2-0 bertahan. Kemenangan ini tak hanya menjaga rekor tak terkalahkan Maung Bandung, tetapi juga membawa mereka kembali merangkak ke papan atas Klasemen Super League.
Tantangan Jadwal Padat dan Strategi Rotasi Bojan Hodak
Dalam konferensi pers pasca-pertandingan, Pelatih asal Kroasia, Bojan Hodak, mengakui bahwa jadwal padat yang dihadapi timnya—berlaga di Super League dan AFC Champions League Two secara bergantian—adalah tantangan yang nyata.
Ia menekankan bahwa kunci keberhasilan timnya menjaga performa adalah melalui rotasi pemain yang cerdas. “Kita tahu jadwal tim sangat padat. Artinya, kita harus pintar menjaga kondisi pemain, salah satunya lewat rotasi agar performa tetap stabil,” ujar Hodak.
Kemenangan dramatis atas Persis Solo ini menjadi bukti nyata bahwa Bojan Hodak sukses membangun sebuah tim yang memiliki ketangguhan mental luar biasa. Bermain dengan kekurangan satu pemain tidak membuat mereka tertekan, justru semakin solid dan kompak.
Empat kemenangan beruntun adalah penegasan bahwa Persib Bandung di musim ini siap bersaing di level tertinggi. (*/tur)




