“Kalau kita memindahkan anak ini ke depan Polda itu sangat jauh dan resikonya tinggi, karena kan anak-anak harus melewati jalan raya. Kalau di sini kan sekitar perumahan warga saja, sehingga para siswa pergi dan pulang sekolah sangat aman,” ungkapnya.
Meskipun semua juga tahu bahwa ada musim banjir, tapi itu bukan kendala bagi anak-anak untuk bersekolah di sini. Tapi kalau misalkan ditutup, kurang tahu alasannya apa karena tidak ada sosialisasi secara menyeluruh terhadap warga di sini.
“Terus terang sebagai RT, saya tidak setuju sekolah ini ditutup. Harapan saya dibenahi saja kembali, itu kan gedung tidak terlalu banyak,” pungkasnya. (oiq)
