KALTENG.CO-Insiden nahas yang menimpa Kapal Motor (KM) Barcelona V di Perairan Talise, Kabupaten Minahasa Utara, Sulawesi Utara, pada Senin, 21 Juli 2025, menyisakan misteri besar terkait jumlah penumpang sebenarnya. Data evakuasi yang dirilis Basarnas menunjukkan angka yang jauh melampaui manifest pelayaran kapal.
Menurut laporan Basarnas, hingga saat ini, total 571 orang korban telah berhasil dievakuasi, termasuk 3 korban meninggal dunia. Angka ini sangat kontras dengan data manifest pelayaran kapal yang hanya mencatat 280 orang penumpang. Disparitas ini menimbulkan pertanyaan serius mengenai praktik standar operasional dan pengawasan transportasi laut.
Perbedaan Mencolok Data Evakuasi dan Manifest
Informasi mengejutkan ini diungkap oleh Basarnas dalam perkembangan terbaru operasi SAR korban kecelakaan KM Barcelona V. Total 571 korban evakuasi terdiri dari 568 korban selamat dan 3 korban meninggal dunia. Jumlah tersebut lebih dari dua kali lipat dari data manifest yang tercatat.
Basarnas menjelaskan bahwa KM Barcelona V memiliki rute pelayaran dari Pelabuhan Melonguane, Talaud, menuju Pelabuhan Manado, dengan singgah di Pelabuhan Lirung. “Data jumlah korban yang dievakuasi pada kecelakaan KM Barcelona V di Perairan Talise pada Senin, 21 Juli 2025, dengan rute pelayaran Pelabuhan Melonguane Talaud ke Pelabuhan Manado. Dalam pelaksanaan kapal dari Pelabuhan Melonguane singgah di Pelabuhan Lirung selanjutnya menuju Pelabuhan Manado sesuai data manifest yang didapat adalah 280 orang penumpang dan 15 Orang ABK,” ungkap Basarnas.
Titik-Titik Evakuasi dan Penyaluran Korban
Data sementara yang diperoleh di lapangan oleh Basarnas merinci proses evakuasi di beberapa lokasi:
- Pelabuhan Munte Likupang: Sebanyak 56 korban berhasil dievakuasi menggunakan KN SAR Bima Sena, termasuk 1 korban meninggal dunia. Selain itu, 15 orang dievakuasi menggunakan RIB Basarnas, dan 33 orang dievakuasi menggunakan unsur lainnya.
- Dermaga Bakamla Serei: Di lokasi ini, 263 orang berhasil dievakuasi, termasuk 2 korban meninggal dunia. Dari jumlah tersebut, 108 korban selamat dibawa dari Serai ke Pelabuhan Munte, sementara 2 korban meninggal dunia dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara. Sebanyak 155 korban selamat lainnya dijemput langsung oleh pihak keluarga di Pelabuhan Serai.
- Pelabuhan Manado: KM Barcelona III mengevakuasi 198 orang dan KM Express Bahari mengevakuasi 4 orang.
Laporan Basarnas yang ditandatangani oleh Kepala Kantor SAR Manado ini mengkonfirmasi angka-angka evakuasi yang mencengangkan tersebut.
Dugaan Penyebab dan Tindak Lanjut
Sebelumnya, TNI AL menduga kebakaran KM Barcelona V disebabkan oleh ledakan di ruang mesin, yang kemudian memicu kecelakaan. Kementerian Perhubungan juga telah menemukan seluruh data manifest penumpang KM Barcelona V. Namun, perbedaan mencolok antara manifest dan jumlah korban yang dievakuasi ini memerlukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengungkap praktik kelebihan muatan atau adanya penumpang gelap, yang tentunya sangat membahayakan keselamatan pelayaran.
Insiden ini menjadi pengingat penting akan perlunya peningkatan pengawasan dan penegakan peraturan demi keselamatan penumpang di perairan Indonesia. (*/tur)




