Pindah Tugas ke Aceh, Mayor Rudiyanto Bawa Semangat Gotong Royong Kalimantan Tengah
PALANGKA RAYA, Kalteng.co – Setelah lima tahun bertugas di Kalimantan Tengah, Mayor Inf Rudiyanto kini bersiap melanjutkan kariernya sebagai Kasdim 0111/Biruen, Aceh Utara. Pindah tugas dalam karier seorang perwira TNI adalah hal yang biasa, namun apa yang dialami dan dipelajari oleh Mayor Rudiyanto selama bertugas di Palangka Raya meninggalkan kesan mendalam.
Bukan hanya dari sisi profesionalitas sebagai prajurit, tetapi juga dari sudut pandang sosial dan kultural, di mana ia sangat terkesan dengan kemampuan masyarakat Kalimantan Tengah dalam menjaga persatuan di tengah keragaman yang begitu kompleks.
Kalimantan Tengah, seperti wilayah lain di Indonesia, dihuni oleh berbagai suku, agama, dan kelompok etnis. Namun, di balik semua perbedaan tersebut, Mayor Rudiyanto menemukan satu hal yang konsisten—semangat kebersamaan dan rasa saling menghormati yang sangat kuat di antara masyarakatnya. Ini, menurutnya, merupakan cerminan nyata dari semboyan “Bhineka Tunggal Ika,” yang tidak sekadar menjadi slogan, tetapi benar-benar dihayati dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Kalimantan Tengah.
Selama bertugas sebagai Danramil 1016-01/Pahandut, Palangka Raya, Rudiyanto merasa menemukan miniatur Indonesia yang sesungguhnya. Di kota ini, ia menyaksikan bagaimana keberagaman justru menjadi kekuatan, bukan hambatan. Dalam interaksinya dengan berbagai komunitas, baik masyarakat adat, tokoh agama, maupun pemerintah daerah, ia melihat adanya komitmen bersama untuk menjaga harmoni dan kerukunan.
Menurut Rudiyanto, masyarakat Kalimantan Tengah memiliki cara yang unik dalam menjaga hubungan sosial. Meskipun perbedaan latar belakang sangat jelas, mereka selalu berusaha mencari titik temu yang membuat mereka merasa sebagai bagian dari satu komunitas besar.
Gotong royong tidak hanya menjadi tradisi, tetapi juga prinsip hidup nyata di masyarakat. “Saya sering terlibat dalam kegiatan sosial bersama warga, dan terlihat jelas bagaimana semangat kebersamaan itu hidup. Tidak ada yang merasa lebih tinggi atau lebih rendah karena perbedaan suku atau agama,” tambahnya.
Sebagai Danramil, Rudiyanto tidak hanya fokus pada tugas-tugas kemiliteran, tetapi juga aktif membangun komunikasi dengan berbagai pihak di wilayah tanggung jawabnya. Dalam hal ini, ia merasa sangat terbantu oleh kultur masyarakat Kalimantan Tengah yang terbuka dan inklusif.
Setiap kali ia berkoordinasi dengan tokoh masyarakat atau pemimpin adat, ia selalu disambut dengan hormat dan semangat untuk bekerja sama. “Ini adalah pengalaman berharga. Saya melihat langsung bagaimana keberagaman tidak menjadi penghalang untuk bekerja sama, melainkan menjadi modal untuk menciptakan sinergi yang lebih kuat,” ungkapnya.
Kini, dengan kepindahannya ke Aceh, Mayor Rudiyanto membawa serta pelajaran berharga dari Kalimantan Tengah. Ia yakin bahwa semangat kebersamaan yang ia lihat di Kalimantan Tengah akan sangat berguna di tempat tugas barunya. “Kalimantan Tengah akan selalu menjadi tempat spesial bagi saya. Kebersamaan di tengah perbedaan di sini adalah pelajaran hidup yang sangat berharga,” ujarnya.
Di tempat tugas barunya sebagai Kasdim 0111/Biruen, Aceh Utara, Rudiyanto berharap dapat menerapkan pendekatan yang sama dalam memupuk persatuan dan kebersamaan di tengah keberagaman. “Di manapun saya bertugas, prinsip persatuan dan kebersamaan yang saya pelajari di Kalimantan Tengah akan selalu relevan,” imbuhnya dengan penuh keyakinan.
Sebagai penutup, Mayor Inf Rudiyanto berharap Kalimantan Tengah akan terus menjadi contoh bagi daerah lain dalam menjaga harmoni di tengah keberagaman. Baginya, Kalimantan Tengah bukan hanya wilayah tempat ia bertugas, tetapi juga tempat di mana ia belajar dan tumbuh sebagai pribadi yang lebih memahami makna persatuan. (pra)
EDITOR : TOPAN