Banjir Melanda, Transportasi Darat Terputus
NANGA BULIK – Banjir masih merendam puluhan desa di sejumlah Kecamatan di Kabupaten Lamandau. Hingga kini banjir yang diakibatkan dari luapan sungai Lamandau tersebut bahkan menggenangi ruas jalan lintas Provinsi dan sempat memutus akses menuju beberapa wilayah hulu di pedalaman Kabupaten yang berjuluk Bumi Bahaum Bakuba tersebut.
Menyikapi hal tersebut Bupati Lamandau H Hendra Lesmana turun langsung ke lokasi banjir untuk memastikan kondisi warga di lokasi banjir sekaligus menyalurkan bantuan kebutuhan bahan pokok.
Didampingi Wakil Bupati Lamandau Riko Porwanto dan Komandan Kodim 1017/Lamandau Letkol Inf Hafes Isjafrin serta dinas terkait, rombongan memantau langsung kondisi banjir desa-desa di lintas jalan negara yang masuk wilayah Kecamatan Lamandau.
Dalam kunjungannya Bupati menyalurkan langsung bantuan bahan kebutuhan menggunakan rakit ke rumah-rumah warga. Bupati dan rombongan juga membawa ratusan paket bufferstock untuk di drop ke daerah-daerah yang masih dapat dijangkau. Seperti ke Desa Penopa Kecamatan Lamandau yang saat ini sebagian besar wilayahnya juga terendam banjir. Sementara desa untuk penyaluran bantuan ke Desa Karang Taba terkendala karena akses sulit ditempuh saat air dalam.
“Bencana banjir di Lamandau kali ini memang cukup parah, volume air di sungai-sungai besar di wilayah-wilayah hulu sungai sangat tinggi, bahkan telah melauap sebelum turun ke wilayah hilir,” ujar Bupati Lamandau H Hendra Lesmana disela-sela kegiatannya saat meninjau lokasi banjir, di Desa Penopa dan Karang Taba belum lama ini.
Bupati menjelaskan, luapan air sungai telah membanjiri desa-desa yang ada di Daerah Aliran Sungai (DAS), seperti sungai Batangkawa, yang telah meluap sejak dari Desa Kina dan sekitarnya. Hal yang sama juga terjadi untuk DAS Sungai Bulik, Sungai Lamandau, Sungai Menthobi dan Sungai Belantikan.
Bupati menambahkan akibat banjir besar yang terjadi di sejumlah wilayah tersebut menyebabkan sejumlah akses tranportasi darat ke berbagai wilayah terputus. Termasuk kases jalan Trans Kalimantan yang menghubungkan Kalteng-Kalbar.
“Untuk akses jalan nasional trans Kalteng-Kalbar sejak Kamis kemarin sudah terputus, Berdasarkan data perhari Jumat 20 Juli 2020 ada sedikitnya 11 titik yang ketinggian genangan airnya diatas satu hingga dua meter. Bahkan kalau ditotal dengan ketinggian genangan air dibawah satu meter jumlahnya sudah ada lebih dari 30 titik,” jelasnya.
Informasi yang dihimpun awak media di lapangan, per hari ini (Senin 13 Juli 2020) banjir di sejumlah wilayah Kabupaten Lamandau sudah berangsur surut bahkan sejumlah ruas jalan lintas Provinsi yang sebelumnya sempat ditutup akibat tergenang banjir, sudah bisa dilalui kendaraan bermotor. (lan/ala)