“Kabupaten Kotim merupakan daerah yang sangat terbuka karena dengan mudah diakses melalui jalur darat, sungai, laut dan udara. Dan daerah ini juga menjadi salah satu pintu gerbang Kalimantan Tengah dengan keberadaan Bandara Haji Asan Sampit dan Pelabuhan yang menjadi akses pendatang dari luar Pulau Kalimantan,” sampai Rudianur.
Ia juga sangat mendukung langkah yang diambil pemerintah daerah yang menutup semua tempat wisata di Kotim. Hal tersebut dilakukan karena dikhawatirkan setelah lebaran nanti akan ada peningkatan kasus Covid-19 di Kabupaten Kotim ini.
“Saat ini pemerintah juga sedang berjuang keras untuk menekan laju peningkatan penularan virus mematikan tersebut, maka dari itu kita harus membantu dengan tetap menerapkan protokol kesehatan, agar penyebaran Covid-19 yang terjadi didaerah ini segerakan berakhir,” tutupnya.(bah/uni)