Pendidikan Berkualitas Menentukan Masa Depan Kalteng
Rektor Universitas Palangka Raya (UPR) Dr Andrie Elia menjadi salah satu narasumber pada kegiatan Sekolah Kader Pemuda Mahaga Lewu. Rektor memaparkan tentang masa depan pendidikan Kalimantan Tengah (Kalteng).
MOHAMMAD ISMAIL, Palangka Raya
MASA depan Kalteng pada era revolusi industri 4.0 sangat ditentukan oleh kualitas pendidikan di semua jenjang, mulai dari PAUD hingga perguruan tinggi. Karena semua aspek kehidupan tergantung kepada pendidikan. Penegasan ini diutarakan Rektor UPR Dr Andrie Elia saat menyampaikan materi dalam kegiatan Sekolah Kader Pemuda Mahaga Lewu yang digagas oleh Forum Pemuda Kalimantan Tengah (FORPEKA), Minggu (21/3).
Kegiatan tersebut dilaksanakan semi virtual dan dihadiri oleh 30 orang peserta. Sejumlah narasumber dihadirkan secara daring. Salah satunya Rektor UPR Dr Andrie Elia yang menyampaikan paparan berjudul; Masa Depan Pendidikan Kalimantan Tengah.
“Masa depan Kalimantan Tengah tergantung pada kualitas pendidikan, mulai dari PAUD sampai universitas, karena everything depends on education, semua aspek kehidupan tergantung dari pendidikan,” ujar Andrie.
Menurutnya, pendidikan yang berkualitas akan membawa banyak pengaruh terhadap berbagai sektor. Di antaranya yakni kemandirian perekonomian dan menguasai perdagangan, mampu bersaing di pasar kerja, dan menguasai ilmu pengetahuan, teknologi, serta informasi. Termasuk mampu mempertahankan sosial budaya dan melestariakan lingkungan.
“Pendidikan berkualitas mengajarkan tiga hal. Pertama, pengetahuan intelektual. Kedua, skill atau keterampilan. Dan ketiga, karakater,” ujar ketua KAGAMA Kalteng ini.
Pendidikan berkualitas tergantung pada tiga hal. Pertama, infrastruktur yang memadai. Kedua, sumber daya manusia guru dan tenaga pendidik profesional. Ketiga, kurikulum sesuai kebutuhan zaman. Tanpa tiga hal tersebut, sulit mewujudkan pendidikan yang berkualitas.
Lalu apa pesan Andrie kepada para peserta menghadapi masa depan? Menurutnya, para pemuda, baik siswa maupun mahasiswa, harus memiliki empat keterampilan yang disebutnya dengan 4C. Yakni, kreativitas (creativity), berpikir kritis (critical thinking), komunikasi (communiation), dan kerja sama (collaboration).