Ekonomi Bisnis

Kinerja Perekonomian Provinsi Kalteng

PALANGKA RAYA, kalteng.co Pandemi Covid-19 memberikan dampak yang sangat besar. Tidak hanya bagi kesehatan masyarakat, namun juga perekonomian. Baik secara mikro/rumah tangga maupun secara makro regional dan nasional.

Kinerja perekonomian Kalimantan Tengah (Kalteng) pada triwulan I 2021 di prakirakan membaik. Di dorong oleh mulai pulihnya mobilitas masyarakat yang berpengaruh pada konsumsi rumah tangga yang tumbuh secara bertahap.

“Kelancaran vaksinasi sebagai game changer serta disiplin protokol Covid-19. akan memberikan dampak positif terhadap kinerja ekonomi Kalimantan Tengah ke depan,” kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Kalteng, Rihando. Saat kegiatan diseminasi Laporan Perekonomian Provinsi Kalteng yang pelaksanaannya secara online oleh Kantor Perwakilan BI Kalteng, Kamis (25/3/2021).

https://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.co

Berita terkait…….Sambung Rasa Perwakilan Kemenkeu Kalteng

Selain itu, ia juga menyampaikan kinerja ekonomi nasional Tahun 2020 yang secara kumulatif terkontraksi sebesar 2,07 persen (yoy). Namun secara triwulanan, kontraksi ekonomi bertahap menunjukkan perbaikan.

https://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.co

Untuk itu, kata Rihando, memerlukan berbagai langkah-langkah yang tepat dan cepat untuk mengurangi dampak negatif dari Covid-19. Secara nasional Bank Indonesia bersama Kementerian Keuangan, OJK dan LPS tengah melakukan upaya Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Dengan berbagai kebijakan untuk membangkitkan kembali roda penggerak perekonomian nasional.

“Sejalan dengan perkembangan regional, kinerja ekonomi Kalimantan Tengah Tahun 2020 menunjukkan perbaikan. Meskipun secara kumulatif ekonomi Kalimantan Tengah Tahun 2020 terkontraksi 1,40 persen (yoy). Namun secara gradual ekonomi Kalimantan Tengah mengalami pertumbuhan,” terangnya.

Menurut dia, perbaikan ini terlihat dari perkembangan ekonomi triwulanan mengalami penurunan kontraksi. Dari sebesar 3,12 persen (yoy) pada triwulan III 2020 menjadi sebesar 2,10 persen (yoy) pada triwulan IV 2020.

Dari sisi permintaan, perbaikan ekonomi tersebut bersumber dari kinerja ekspor yang terjaga. Dan tetap tingginya pengeluaran pemerintah sejalan dengan realisasi berbagai stimulus fiskal berupa bantuan sosial untuk mengejar realisasi anggaran tahun 2020.

“Dari sisi penawaran, perbaikan pada triwulan IV 2020 di dukung oleh lapangan usaha (LU) industri pengolahan. LU transportasi dan LU jasa kesehatan dan kegiatan sosial,” tandasnya. (aza)

Related Articles

Back to top button