BLUD Dapat Digunakan untuk Tenaga Honor
SAMPIT,kalteng.co-Komisi III DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) belum lama ini melakukan kaji banding ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Palangka Raya dalam rangka sharing dan diskusi tentang berbagai program kegiatan. Dengan harapan ada inovasi yang dapat dibawa untuk direalisasikan di Kabupaten Kotim. “Kami belum lama ini melakukan kaji banding ke RSUD di Kota Palangka Raya untuk mengetahui program-program apa yang sudah mereka lakukan sehingga nantinya program itu dapat kita terapkan di Kabupaten Kotim,” kata Anggota Komisi III DPRD Kabupaten Kotim Riskon Fabiansyah, Selasa (7/2).
Dirinya mengatakan untuk fasilitas kesehatan pihaknya mendapatkan informasi bahwa pihak RSUD palangka Raya mampu membiayai tenaga honor kesehatan yang ada di rumah sakit melalui pengelolaan dana BLUD (Badan Layanan Umum Daerah) yang jumlahnya sekitar 150 orang lebih, padahal RSUD kota Palangka Raya Typologinya D. “Dengan adanya BLUD tersebut, pihak management Rumah sakit diperbolehkan mengelola pendanaan tanpa harus menyetorkan ke kas daerah.
Selain itu menurut informasi yang disampaikan direktur RSUD kota Palangka Raya besaran dana BLUD yang mereka kelola di tahun anggaran 2021 sebesar 200 Miliar dan di tahun anggaran 2022 sebesar 180 Miliar,” sampai Riskon. Politisi muda Partai Golkar ini juga mengatakan beberapa hasil kaji banding DPRD ke RSUD Kota ini tentunya akan menjadi bahan untuk bisa disampaikan ke Pemerintah Kabupaten Kotim melalui leading sektornya Dinas kesehatan dan Rumah Sakit, agar kedepan bisa lebih berinovasi dan meningkatkan pengelolaan BLUD dimasing-masing fasilitas kesehatan yang ada di daerah ini.
“Hal ini juga sekaligus menjadi solusi untuk mengakomodir kekurangan tenaga kesehatan, apalagi kita semua mengetahui bahwa ada regulasi yang tidak membolehkan rekrutmen tenaga kontrak oleh Pemeruntah Kabupaten Kotim,” ujar Riskon. Ia juga menginginkan kedepan pemerintah daerah untuk mencari peluang agar ada investor yang mau berinvestasi mendirikan Rumah Sakit Swasta di daerah Kabupaten Kotim ini, tujuannya selain sebagai pembanding pelayanan fasilitas kesehatan juga berdirinya Rumah Sakit swasta akan menjadi daya tarik para dokter spesialis agar mau bertugas di daerah ini.
“Kami melihat potensi wilayah Kabupaten Kotim yang menjadi salah satu pintu masuk Kalimantan akan menjadi nilai tambah ketika memiliki fasilitas Rumah Sakit Daerah dan swasta yang memadai baik peralatan mau pun tenaga kesehatan. Sehingga Kota sampit dapat menjadi barometer untuk rujukan fasilitas kesehatan bagi kabupaten tetangga yang ada Provinsi Kalteng,” tutupnya. (bah)