Hukum Dan Kriminal

Libur Lebaran, Lima Pria Berjaket Bobol MTSN-2 Palangka Raya

PALANGKA RAYA, Kalteng.co – Libur Lebaran, lima pria berjaket bobol MTSN-2 Palangka Raya. Akibat kejadian itu, sekolah kehilangan sejumlah uang tunai, satu unit laptop dan kamera pengawas.  Peristiwa terjadi di Jalan Tjilik Riwut Km 7, Kelurahan Bukit Tunggal, Kecamatan Jekan Raya, Kota Palangka Raya, Jumat (12/4/2024) dini hari lalu.

Kepala MTSN-2 Palangka Raya, Murjani mengungkapkan, saat itu ia dihubungi penjaga sekolah telah terjadi peristiwa tindak pidana pencurian di lingkungan sekolah.

https://kalteng.cohttps://kalteng.co

“Setelah menerima kabar itu, saya kemudian mendatangi ke sekolah bersama guru-guru lainnya untuk dikroscek,” katanya ditemui di sekolah, Selasa (16/4/2024).

Dijelaskannya, menurut penjaga sekolah, ia mengecek itu pada Sabtu (13/4/2024) siang. Saat itu penjaga sekolah melihat ruang Tata Usaha telah didobrak dan dibongkar.

https://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.co

“Kemudian dilakukan pengecekan terkait barang apa saja yang hilang. Setelah didata, ternyata yang hilang adalah uang tunai sekitar Rp 600 ribu, satu unit laptop dan sembilan unit CCTV,” urainya.

Menurutnya, setelah dilakukan pengecekan di memori penyimpanan CCTV, terlihat ada sekelompok pria menggunakan jaket hoddie melakukan pencurian pada Jumat (12/4/2024) sekitar pukul 03.00-03.40 WIB.

“Peristiwa ini sudah kami laporkan ke Mapolresta Palangka Raya beserta menyerahkan barang bukti. Kalau dari rekaman kamera pengawas, aksi ini dilakukan sekitar lima pria. Sejauh ini kami tidak mengenali wajahnya karena menggunakan jaket dan masker,” sebutnya.

Mereka masuk ke dalam lingkungan sekolah itu dengan memanjat tembok bangunan pada bagian sisi kiri sekolah. Ini menjadi pelajaran bagi pihaknya kedepannya meningkatkan keamanan sekolah.

Awalnya itu penjaga sekolah tidak menyadari adanya aksi itu, pasalnya ketika mengawasi ia hanya berkeliling. Kawanan pencuri ini cukup pintar, setelah beraksi kembali menutup pintu seolah-olah tidak terjadi apa-apa.

“Kerugiannya jika total mungkin ada sekitar Rp10 juta. Namun itu belum jumlah pasti, pasalnya CCTV ini merupakan pengadaan negara menggunakan dana APBN,” tukasnya. (oiq)

EDITOR: TOPAN

Related Articles

Back to top button