ALL SPORTSport

KONI Kalteng Akan Lakukan Evaluasi Hasil PON Aceh-Sumut

PALANGKA RAYA, Kalteng.co – Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kalteng akan melakukan evaluasi menyeluruh terkait hasil yang diperoleh dalam ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI yang digelar di Aceh dan Sumatera Utara (Sumut). 

https://kalteng.co

Untuk diketahui, pada PON XXI 2024, peringkat perolehan medali atlet Kalteng berada pada posisi 32 dari 38 provinsi peserta. Perolehan yang berhasil diraih 1 medali emas, 9 perak dan 3 perunggu. Medali emas itu didapat dari cabang olah raga Drumband.

https://kalteng.cohttps://kalteng.co

Ketua Satgas KONI Kalteng, Agustan Saining, menyampaikan, evaluasi tersebut akan dilakukan setelah rapat pengurus seluruh cabang olahraga (cabor) yang ikut serta dalam PON tersebut.

“Kami hanya memberikan informasi secara umum untuk saat ini. Evaluasi detailnya akan disampaikan setelah rapat dengan seluruh pengurus cabor PON,” ujar Agustan.

https://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.co

Ia menyampaikan permohonan maaf atas hasil yang dicapai oleh tim PON Kalteng. Meski demikian, Agustan menyampaikan apresiasi kepada para atlet yang telah berjuang keras mengharumkan nama Kalimantan Tengah di ajang nasional tersebut.

“Kami meminta maaf kepada semuanya atas hasil yang dicapai tim PON Kalteng di Aceh dan Sumut. Terima kasih juga kepada para atlet yang sudah mengibarkan bendera Kalteng dalam ajang PON kali ini,” tambahnya.

Salah satu cabor yang menjadi sorotan adalah dayung, di mana tim Kalteng berhasil melaju ke final sebanyak 14 kali. Meskipun target medali emas belum tercapai, tim dayung berhasil membawa pulang medali perak.

“Untuk cabor dayung, kami sebenarnya berpeluang meraih emas, namun keberuntungan belum berpihak dan hanya berhasil mendapatkan perak,” tutup Agustan.

Sementara itu, Sekertaris Umum KONI Kalteng Ilham Busra mengungkapkan, mengenai isu yang berhembus bahwa anggaran dalam mengikut ajang PON XXI Aceh, Sumut mencapai Rp50 miliar itu tidaklah benar.

“Anggaran KONI betul Rp50 miliar, tapi untuk pelaksanaan PON hanya kurang lebih Rp30 miliar. Sisanya lagi digunakan untuk bantuan cabor hingga bonus PON serta operasional KONI,” tukasnya. (oiq)

EDITOR: TOPAN 

Related Articles

Back to top button