KALTENG.CO – Mayoritas masyarakat ternyata tak setuju dengan wacana presiden menjabat lebih dari dua periode.Hal itu terekam dalam survei Fixpoll Indonesia yang di gelar pada 16-27 Juli dengan model multistage random sampling dan sampel sebanyak 1.240 orang. Margin of error 2,89 persen.
“Terkait isu Jokowi tiga periode, mayoritas responden tidak setuju sebanyak 53,4 persen. Hanya 13,1 persen yang setuju. Sisanya 15,4 persen tidak tahu atau tidak jawab,” ungkap Direktur Fixpoll Indonesia, Mohammad Anas RA Anas.
Selain itu, lanjut Anas, survei preferensi politik masyarakat juga menunjukkan mayoritas responden sebanyal 43,8 persen tidak mendukung pendeklarasian pasangan Jokowi-Prabowo untuk Pilpres 2024 yang di dorong suatu kelompok politik.
Hanya ada 14,4 persen yang setuju. Netral sebanyak 26 persen dan sisanya 15,8 persen tidak tahu atau tidak jawab.
Anas juga menuturkan, persepsi publik ini sejalan dengan opini responden yang mayoritas menolak adanya rencana amandemen UUD 1945 agar presiden menjabat lebih dari dua periode. Ada 57,5 persen tidak setuju presiden menjabat lebih dari dua periode.