KUALA KURUN, kalteng.co-Salah satu perusahaan pertambangan mineral bukan logam atau batu belah di Kabupaten Gunung Mas (Gumas) bikin gerah. Pasalnya, aktivitas tambang yang mengeksplorasi secara besar-besaran sumber daya alam (SDA) jenis bebatuan di Kecamatan Tewah tersebut, terkesan mengabaikan kenyamanan dan keselamatan masyarakat sekitar. Hasil tambang jenis batu belah dibiarkan menggunung di tepi jalan penghubung antarkecamatan. Jika tidak segera ditertibkan, bukan tidak mungkin stokpile batu belah tersebut ambruk menutupi badan jalan.
Wartawan Kalteng Pos mencoba melakukan penelusuran terkait aktivitas tambang batu belah yang bikin gerah masyarakat. Berbekal informasi yang didapatkan dari masyarakat, Kalteng Pos melakukan perjalanan dari Kota Kuala Kurun, ibu kota Kabupaten Gumas, menuju lokasi tambang. Setelah perjalanan mencapai jarak 39 kilometer (km), aktivitas tambang mulai terlihat. Lokasinya ada di Desa Tumbang Manange, Desa Upon Batu, dan Desa Batu Nyiwuh.
Dari pantauan di lapangan, terlihat ada alat berat jenis ekskavator berwarna kuning. Ada dua eksavator yang sedng beroperasi. Satu alat berat mengeruk tumpukan batu, sedangkan sekitar 300 meter dari tempat itu, eksavator lainnya menghujam bumi. Di pinggiran lokasi tambang juga terlihat hutan belantara dan perbukitan.